Lihat ke Halaman Asli

Putri Annisa Maharani

Mahasiswa 23107030093 UIN Sunan Kalijaga

Konservasi Penyu Pantai Pelangi Yogyakarta: Perjalanan, Perjuangan, dan Pembangunan Rasa Empati Masyarakat

Diperbarui: 1 Juni 2024   14:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Pantai Pelangi Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak hanya menjadi destinasi eksplorasi alam yang menakjubkan, tetapi juga menjadi tempat di mana konservasi penyu ditekuni, yang jarang ditemui di pantai-pantai lainnya. Upaya konservasi penyu bertujuan untuk melindungi dan merawat populasi penyu yang terancam punah.

Terletak di Desa Kretek, Parangtritis, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai Pelangi berada dalam sederat pantai-pantai populer seperti Parangtritis, Depok, dan Gumuk Pasir Parangkusumo. Meskipun hanya berjarak sekitar satu jam dari pusat kota jika menggunakan sepeda motor, namun Pantai Pelangi menawarkan pengalaman eksplorasi yang beragam bagi pengunjungnya.

Pak Sarwidi, seorang konservator, memainkan peran penting dalam menjaga keberlangsungan penyu di Pantai Pelangi Yogyakarta. Tahun 2010 awal tercetusnya konservasi di pantai ini, pada masa itu, penyu sering dikonsumsi oleh masyarakat sekitar, namun Pak Sarwidi memiliki pandangan yang berbeda. Melihat keberadaan penyu yang semakin langka, Pak Sarwidi memiliki pemikiran untuk melestarikan dan merawat populasi penyu.

Upaya pelestarian ini terus dilakukan hingga saat ini. Komunitas konservasi penyu yang dikenal sebagai 4K Yogyakarta, yang didirikan oleh Daru, memulai perjalanan konservasi ini. Daru dan tim relawan lainnya berperan penting dalam menjaga kelangsungan hidup penyu. Melalui upaya konservasi yang berkelanjutan, mereka tidak hanya berusaha menjaga keberadaan penyu, tetapi juga menciptakan keseimbangan harmonis antara manusia dan alam.

Dok. Pribadi

Konservasi penyu adalah upaya yang dilakukan untuk melindungi dan merawat populasi penyu yang rentan dan terancam punah. Ini melibatkan serangkaian tindakan seperti perlindungan sarang penyu, pemantauan populasi, penangkaran penyu, pengurangan ancaman dari manusia dan predator alami, serta pendidikan masyarakat tentang pentingnya pelestarian penyu dan habitatnya. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan kelangsungan hidup penyu sebagai bagian integral dari ekosistem laut dan untuk mencegah kepunahan mereka.

Musim kemarau menjadi waktu penting dalam perjalanan konservasi penyu. Selama musim ini, penyu datang ke pantai untuk bertelur. Jika penyu dirawat dengan baik, umur hidupnya dapat mencapai 80 hingga 100 tahun. Karena metabolisme penyu yang lambat, perawatan yang baik dapat memperpanjang umur mereka bahkan lebih lama.

Pada saat musim bertelur, penyu menghasilkan telur dalam jumlah besar, sekitar 100 butir dalam satu kali bertelur. Jarak antara bertelur biasanya sekitar satu setengah bulan. Namun, meskipun proses reproduksi ini penting untuk kelangsungan hidup spesies, penelitian tentang penyu sering menghadapi hambatan karena biaya yang tinggi dan keterbatasan waktu, terutama karena penelitian umumnya hanya dapat dilakukan selama musim kemarau.

Di Pantai Pelangi, fokus utama konservasi adalah pada penyu, yang menjadi solusi nyata untuk pelestarian lingkungan yang berkelanjutan. Melalui kebijakan manajemen yang tepat dan pengelolaan finansial yang cermat, upaya konservasi penyu di sini bertujuan untuk menciptakan dampak yang berkelanjutan bagi populasi penyu dan ekosistem laut secara keseluruhan.

Dok. Pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline