Pagi ini sedikit mendung,
Membuat matahari enggan untuk beranjak dari peraduannya
Namun ia tetap harus bangun.
Dengan sedikit rasa malas ia mencoba terbit,
Ia tampak malu-malu dan bersembunyi dibalik awan kelabu
Entah mengapa?
Mungkin ia sedang jatuh cinta, atau cemburu pada hujan
Awan yang sedari tadigundah nampak semakin gelap
Sepertinya sebentar lagi ia akan menangis
Tapi, ia mencoba menahan air itu
Untuk beberapa saat mungkin itu berhasil
Namun tanpa sadar perlahan air itu mulai berjatuhan
Setetes demi setetes
Sebelum kemudian ia benar-benar menumpahkan seluruh air itu
Setelah awan puas menumpahkan segala perasaannya
Matahari datang dengan perasaannya yang berbeda
Ia nampak begitu cerah, stelah hujan itu meredah
Dan entah darimana
Tujuh warna yang berbeda berbaris dan melengkung indah
Matahari pun berkata pada awan “lihat itu, ...pelangi”
Awanpun kini nampak putih, bersih, dan begitu lembut
Lepas semua beban yang sedari tadi membuatnya risau
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H