Lihat ke Halaman Asli

Matahari di Bulan Desember

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi ini sedikit mendung,

Membuat matahari enggan untuk beranjak dari peraduannya

Namun ia tetap harus bangun.

Dengan sedikit rasa malas ia mencoba terbit,

Ia tampak malu-malu dan bersembunyi dibalik awan kelabu

Entah mengapa?

Mungkin ia sedang jatuh cinta, atau cemburu pada hujan

Awan yang sedari tadigundah nampak semakin gelap

Sepertinya sebentar lagi ia akan menangis

Tapi, ia mencoba menahan air itu

Untuk beberapa saat mungkin itu berhasil

Namun tanpa sadar perlahan air itu mulai berjatuhan

Setetes demi setetes

Sebelum kemudian ia benar-benar menumpahkan seluruh air itu

Setelah awan puas menumpahkan segala perasaannya

Matahari datang dengan perasaannya yang berbeda

Ia nampak begitu cerah, stelah hujan itu meredah

Dan entah darimana

Tujuh warna yang berbeda berbaris dan melengkung indah

Matahari pun berkata pada awan “lihat itu, ...pelangi”

Awanpun kini nampak putih, bersih, dan begitu lembut

Lepas semua beban yang sedari tadi membuatnya risau

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline