Wahai engkau yang disana
Mahakarya Tuhan yang begitu indah
Pemilik paras yang jelita
Yang mampu membuat mata terpesona
Menggiring hati menuju cinta
Membawaku terperangkap rindu
Engkau begitu sempurna dan nyata
Engkau benar ada didepan mata
Tak seperti awan yang indah namun begitu jauh
Tak seperti angin yang hanya bisa kurasa
Engkau ada dan nyata, benar adanya
Namun entah mengapa, Engkau laksana kabut
Engkau laksana kabut
Engkau benar ada, namun hanya sanggup untuk ku pandangi
Tanpa pernah bisa untuk ku sentuh,
Apalagi untuk ku genggam dan merengkuhmu
Tak mengapa bila Tuhan menciptaku hanya untuk memandangmu
Tanpa mengizinkanku untuk memilikimu
Ku hanya menginginkan rasa damai disisimu
Hadirmu tlah menghadirkan syukurku pada Sang Pencipta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H