Lihat ke Halaman Asli

Pelanggaran Etik: Tertukarnya Bayi, Menjadi Sebuah Ironi!

Diperbarui: 21 Maret 2024   01:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway

Pelanggaran etik pada kasus bayi tertukar di Rumah Sakit Sentosa Bogor pada Desember 2022. 

Tertukarnya bayi ini pertama kali disadari oleh salah satu ibu bayi, A. Ada dua bayi yang tertukar identitasnya Bayi A dan B. Setelah 11  bulan tertukar, akhirnya Bayi A dan B dapat kembali pada keluarga kandungnya. Kejadian ini membuat heboh jagat maya. Keluarga korban sangat menyayangkan keteledoran ini karena RS tersebut merupakan salah satu rumah sakit ternama di Bogor. 

Kejadian ini termasuk pada pelanggaran kode etik. Kejadian ini juga menimbulkan pertanyaan serius tentang keamanan dan profesionalisme pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut. Dalam kasus seperti ini, pertanggungjawaban etis dan legal harus dipertimbangkan secara serius. Keterlibatan seorang perawat dalam kasus ini menyoroti pentingnya pelatihan, pengawasan, dan kepatuhan terhadap prosedur yang ketat dalam mengelola pasien dan informasi pasien.

Tindakan yang tidak hati-hati atau kelalaian dalam menjaga identitas pasien dapat memiliki dampak yang sangat serius, tidak hanya pada keluarga yang terlibat, tetapi juga pada kepercayaan masyarakat terhadap sistem perawatan kesehatan. Kejadian ini juga menyoroti pentingnya kebijakan yang jelas dan tindakan preventif dalam mencegah insiden semacam ini terjadi di masa depan.

Kronologi tertukarnya bayi

Kasus tertukarnya bayi yang menghebohkan ini berawal dari dua ibu yang melahirkan di rumah sakit yang sama, dengan waktu melahirkan yang berdekatan. Ibu A melahirkan secara sesar karena mengalami pendarahan pada tanggal 18 Juli 2022. Sementara itu, tanggal persalinan Ibu B yakni 19 Juli 2022.

Pada hari kedua setelah kelahiran, yaitu tanggal 19 Juli, Ibu A sempat menyusui, mengganti popok, dan memandikan bayinya sebelum bayi tersebut dibawa kembali ke ruangan bayi. Hingga pada tanggal 20 Juli, setelah tiga hari tidak bertemu, Ibu A akhirnya membawa bayinya pulang. 

Namun, saat menerima bayi dari perawat ruangan bayi, Ibu A merasa ada yang janggal. Dia mengamati perbedaan fisik pada bayinya, seperti pakaian yang berbeda, perubahan wajah, warna kulit yang berbeda, dan rambut bayi yang tampak lebih tebal dibandingkan sebelumnya yang tipis. Selain itu, bayi tersebut juga menolak menyusu dari Ibu A, berbeda dengan hari sebelumnya.

"Saya melahirkan dengan operasi sesar pada hari Senin, lalu pada hari Selasa saya sempat menggendong bayi saya yang asli. Namun, pada Rabu pagi sekitar pukul 06.00 WIB, saya merasa ada yang berbeda saat menggendong bayi," ungkap Ibu A.

Ibu A pun mencoba menanyakan kejanggalan ini kepada perawat yang bertugas, namun perawat tersebut menjawab dengan ketus. Perawat itu menyatakan bahwa mereka tidak hanya mengurus satu bayi, tetapi banyak bayi lain yang juga harus diurus. Perawat tersebut juga menambahkan bahwa kemungkinan baju bayi tertukar adalah hal yang wajar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline