Lihat ke Halaman Asli

Fenomena Filsafat dan Etika Komunikasi Pada Kasus KIP-K Yang Tidak Tepat Sasaran

Diperbarui: 9 Mei 2024   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat dan Etika Komunikasi 

Dosen Pengampu: 

Dr. Nani Nurani Muksin, M.Si.

Disusun Oleh:

Bayu Putra Pamungkas (23010400039)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 

Universitas MUHAMMADIYAH JAKARTA 2023

PENDAHULUAN

Fenomena filsafat dan etika komunikasi pada kasus KIP-K yang tidak tepat sasaran melibatkan berbagai aspek kompleks dalam pemahaman dan analisis komunikasi. Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah adalah bantuan dari pemerintah bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga yang tidak mampu.Namun belakangan ini, lagi ramai di media sosial mengenai adanya program beasiswa yang ternyata di dapatkan oleh mahasiswa/mahasiswi penerima KIP-K yang tidak seharusnya mendapatkan atau salah sasaran. Banyak dari pelajar maupun dari mahasiswa yang mengharapkan bisa belajar dengan mendapatkan bantuan dari pemerintah yaitu berupa beasiswa untuk meringankan biaya. Kebanyakan dari beasiswa biasanya akan diterima berdasarkan dari dua tipe yaitu berprestasi dan memiliki latar belakang ekonomi keluarga menengah kebawah atau kurang mampu. Melalui pendekatan Filsafat dan Etika Komunikasi, artikel ini juga menawarkan solusi alternatif untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut:

Analisis dan Solusi untuk Kasus KIP-K yang Tidak Tepat Sasaran. Kasus KIP-K yang tidak tepat sasaran menghadirkan beberapa isu yang kompleks dan memerlukan analisis yang lebih dalam serta solusi yang efektif. Berikut beberapa analisis dan solusi yang dapat diterapkan:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline