Kejahatan digital, juga dikenal sebagai kejahatan siber, telah menjadi ancaman serius di era modern di mana teknologi digital memainkan peran sentral dalam kehidupan sehari-hari. Tindakan kriminal ini mencakup berbagai aktivitas ilegal yang memanfaatkan internet dan perangkat digital, seperti pencurian identitas, penipuan online, peretasan, dan distribusi malware.
Peningkatan penggunaan perangkat pintar dan konektivitas global telah memperluas jangkauan potensi serangan siber, menciptakan tantangan bagi individu, organisasi, dan pemerintah dalam melindungi data sensitif mereka. Di samping itu, kemajuan teknologi juga memungkinkan penjahat untuk merancang serangan yang semakin canggih dan sulit dideteksi, sehingga meningkatkan risiko bagi korban yang tidak waspada.
Dampak dari kejahatan digital tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga dapat merusak reputasi dan kepercayaan publik. Sebagai contoh, serangan ransomware yang mengenkripsi data penting organisasi dan meminta tebusan sering kali menyebabkan kerugian besar, baik dalam bentuk uang maupun waktu. Selain itu, pencurian identitas dapat menimbulkan masalah jangka panjang bagi korban yang harus menghadapi kesulitan hukum dan keuangan.
Dalam upaya untuk memerangi kejahatan ini, berbagai inisiatif dan kebijakan telah dikembangkan, termasuk penguatan regulasi siber, peningkatan kesadaran akan keamanan digital, dan pengembangan teknologi keamanan yang lebih canggih. Namun, tantangan terbesar adalah memastikan bahwa langkah-langkah keamanan ini dapat mengikuti evolusi taktik yang digunakan oleh para penjahat digital.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI