Bedah buku eps #2: The Subtle Art Of Not Giving a F*ck by Mark Manson
Mark Manson dikenal sebagai seseorang yang mempunyai pengalaman hidup yang cukup konkret, dan pragmatis. Dalam perjalanan menulis buku yang berjudul The Subtle Art Of Not Giving a F*ck, banyak sekali kegagalan seperti penolakan dari media penerbit karena memiliki reputasiyang hancur. Tapi Manson tidak menyerah dan berusaha mengahasilkan karya terbaik. Lalu, bagaimana insighfullnya nasehat yang ada di buku tersebut?
Manson mempercayai bahwa hidup merupakan perjalanan memupuk permasalahan yang tak ada ujungnya. Dalam menghadapi permasalahan, penulis mengemukakan solusi efektif:
Hadapilah masalah satu persatu. Biasanya seseorang lebih memilih untuk menghindari masalah, karena tidak mempunyai keberanian untuk bisa menghadapinya. Jika seseorang menempatkan diri pada siklus ketakutan, hal ini akan menjadi sumber masalah baru. Penulis berpendapat di kehidupan yang tidak kekal ini, masalah hidup bersifat ilusi. Dengan mengubah mindset "kita bisa melalui masalah yang terjadi" seseorang dapat merasakan kebebasan untuk menentukan arti suatu masalah.
Penulis juga mengemukakan bahwa "Janganlah bersikap bodo amat pada semua hal tetapi bersikap bodo amat pada hal-hal yang memang kurang penting". Contoh fase 20-an seseorang menganggap semua hal penting, dan ingin mengikuti ekspektasi orang lain, realitasnya di umur 20-an seseorang sedang membentuk identitas diri. Seiring dengan proses pendewasaan, seseorang lebih wise dalam menentukan set priority. Dalam buku tersebut, Manson mengajak untuk lebih selektif dalam memilih hal-hal yang kita pedulikan. Dengan begitu, hidup akan terasa lebih simple.
Sosial media terkadang membentuk toxic culture yang penuh dengan penuh kompetisi dan penuh perbandingan. Realitasnya hanya karena sesuatu terlihat simple bukan berarti tidak berharga. Terkadang hal-hal yang penting memang bisa terlihat biasa saja. Oleh karena itu, mari merayakan setiap momen di dalam hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H