Lihat ke Halaman Asli

Bambang Wahyudi

Mahasiswa Universitas Siber Asia

Mengintip Roda Kehidupan di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS)

Diperbarui: 11 Februari 2023   08:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Mengintip Roda Kehidupan di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS)

 

JAKARTA - Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Rawajati Barat, menjadi tempat penting bagi sampah-sampah dan juga menjadi ladang pencari nafkah bagi sebagian orang disana. (23/01).

Sebelum kita membahas lebih jauh apa saja hal-hal menarik dalam sebuah Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS), ada baiknya kita lebih mengenal dahulu apa dan bagaimana TPS itu. Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) adalah tempat atau kawasan perdesaan yang digunakan sebagai tempat pembuangan sampah sementara di desa/kelurahan sebelum diangkut
ke sarana daur ulang, pengolahan atau pengelolaan sampah terpadu. Tidak dipungkiri, jika mendengar kata sampah, bagi Sebagian orang menganggap nya jorok dan kotor, namun dibalik itu semua ternyata ada sisi lain dari sebuah sampah. Menurut pengertian nya, sampah itu sendiri merupakan material sisa hasil aktivitas yang dibuang sebagai hasil dari proses produksi, baik
itu dalam industri maupun rumah tangga. Jika setiap hari industry dan rumah tangga menghasilkan sampah, dikemanakan sampah itu?

Salah satu jawaban paling tepat adalah dibuang atau di daur ulang. Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) hadir untuk solusi bagi pemerintah daerah dalam mengelola sampah, khususnya sampah rumah tangga. Tidak jauh dari tempat tinggal orang tua saya di daerah Rawajati, Jakarta Selatan. Ada sebuah Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS), letaknya persis di samping rel perlintasan kereta api atau yang sekarang sering disebut commuter line. Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) tersebut merupakan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) berada di lingkup Kelurahan Rawajati. 

Saat mendatangi lokasi TPS, terlihat hiruk pikuk aktivitas yang sedang berjalan disana, sekitar pukul 10.00 WIB, Kawasan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) tersebut sedang ramai-ramai nya, dari mulai petugas pengangkut sampah, mobil-mobil truk pengangkut sampah bahkan para pemulung pemulung sampah berkumpul Bersama di tempat itu. Setiap hari,ribuan ton sampah singgah disana untuk nantinya dibawa Kembali ke tempat pemrosesan akhir sampah (TPA). Menurut salah satu petugas pengangkut sampah disana, yaitu Pak Edy atau biasa di sekitar tempat tinggal orang tua saya disebut Pak Edybok. Setiap hari ia mengangkut sampah di wilayah Rawajati Timur menggunakan gerobak sampah, sedangkan lokasi TPS tersebut ada di Rawajati Barat. Dengan berjalan kaki sekitar dua kilometer, pak Edy rutin mengangkut sampah dari rumah-rumah warga. Tidak jarang ada beberapa warga yang memberi uang terimakasih kepadanya. Sebenarnya para pengangkut sampah ini memang tidak di gaji, mereka kebanyakan mendapat uang iuran warga atau RT/RW sekitar. 

Namun sebenernya peran mereka sangat penting bagi kebanyakan rumah tangga, dimana kita tidak perlu repot-repot dan jauh-jauh pergi membuang sampah ke TPS terdekat. Selain Pak Edy, ada juga Pengais atau pemulung sampah, seorang ibu-ibu usia paruh baya yang tidak mau disebutkan Namanya bercerita kepada saya. Ia sudah puluhan tahun menggeluti rutinitas itu, dimana ia memilah sampah-sampah plastik yang masih utuh, untuk nantinya ia jual ke pengepul. Kalau dipikir, profesi atau kegiatan tersebut dilihat rendah dan tidak bernilai. Namun sebaliknya ada sisi positif bagi kelangsungan hidup dan kelestarian lingkungan kita. Dari hasil
sampah plastik tersebut yang dipisahkan dengan sampah lain tersebut biasanya akan dijual dan di gunakan untuk produksi barang berbahan plastik juga. Dari dua orang tersebut sudah kita dapatkan kisah dan hal menarik yang ada di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS). Belum lagi kisah perjalanan sampah itu sendiri, kemanakah mereka akan berlabuh seusai dari Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Rawajati Barat ini?

Sempat dimintai keterangan kepada petugas pembuangan sampah yang ada disana, yaitu Pak Slamet. Sampah-sampah ini sebagian ada yang dibawa ke tempat pemrosesan daur ulang, ada juga yang memang langsung dibawa ke TPA Bantar gebang. Salah satu penyumbang sampah terbesar di TPA Bantar gebang adalah warga Jakarta. Daerah dimana saya dan jutaan warga Jakarta lain nya tinggal dan menghasilkan sampah yang tak terhitung setiap hari nya. Berkat adanya TPS, TPA dan bahkan orang-orang hebat yang berkecimpung di sampah tersebut sangatlah membantu dan berperan penting bagi banyak orang dan juga lingkungan sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline