Julukan Bumi Rafflesia sudah lama disematkan pada Provinsi Bengkulu dan merupakan ikon pariwisata Bengkulu yang melagenda. Penyematan nama ini sudah melalui kajian secara mendalam dan pertimbangan yang matang, usai sejumlah fakta sejarah ditemukannya banyak bunga langkah Rafflesia di daerah ini.
Dikutif dari beberapa sumber, Rafflesia, pertama kali ditemukan oleh Louis Auguste Deschamps, seorang ilmuwan asal Perancis yang meneliti selama 11 tahun di Indonesia. Deschamps menemukan bunga Padma, belum disebut sebagai Rafflesia.
Pada tahun 1803, Inggris berperang dengan Perancis, semua hasil penelitian Deschamps berikut dengan spesimen, catatan, dan ilustrasi yang dikumpulkan selama 11 tahun disita dijadikan pampasan perang. Peristiwa ini baru terbongkar pada tahun 1954, disertai dengan sejumlah temuan dan catatan sisa pampasan perang lainnya.
Dunia ilmiah pun baru tahu mengetahui bahwa Deschamps yang pertama kali menemukan Rafflesia. Sementara, Thomas Stamford Raffles yang kemudian namanya disematkan penemu bunga.
Tetapi sewaktu di Bengkulu ia memang menemukan sebuah bunga, selanjutnya disebut bunga Rafflesia, bersama ilmuwan bernama Joshep Arnold pada Mei 1818.
Dari situlah awal munculnya nama Rafflesia Arnoldii yang merupakan gabungan kedua ilmuwan. Raffles sebagai nama genus dan Arnoldii sebagai nama species. Sayangnya, sebelum dipublikasikan Arnoldii meninggal saat berada di Bengkulu karena diserang penyakit malaria.
Baru sekitar tahun 1821 bunga tersebut dipublikasikan pada Transaction of the Linnean Society, 5 jenis bunga Rafflesia bisa ditemukan di Provinsi Bengkulu. Hampir semua wilayah di Bengkulu, kecuali ibu kotanya yaitu, Kota Bengkulu memiliki bunga Rafflesia.
Dari 31 jenis Rafflesia yang ada didunia, Bengkulu memiliki koleksi terbanyak atau wilayah dengan temuan Rafflesia paling banyak. Sedangkan di wilayah lain biasanya hanya ditemukan 1 atau 2 jenis saja.
Rafflesia menjadi ikon pariwisata Bengkulu yang sangat dikenal, serta banyak membuat wisatawan datang ke Bengkulu hanya untuk melihat bunga ini mekar.
Akan tetapi Bumi Rafflesia yang sudah dikenal dan identik dengan Provinsi Bengkulu tersebut, belakang ini terusik dan berkembang wacana untuk dirubah dengan nama " Bumi Merah Putih."