Lihat ke Halaman Asli

Buyung Nurman

Penulis Lepas

Ngebongkar Penyebab Angka Perkawinan Turun dan Solusi Endongraknya?

Diperbarui: 7 November 2024   09:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi  poto panitia resepsi pernikahan bersama sepasang mempelai.  sumber gambar : dokpri. 

Ngebongkar  Penyebab Angka Perkawinan Turun dan Solusi  Endongraknya  ?

Menurunnya angka perkawinan yang terjadi di Indonesia beberapa tahun terakhir menggelisahkan banyak pihak. Bila keadaan ini terus menerus terjadi dan tidak ditanggulangi  tentu akan berpengaruh terhadap bonus demografi negara ini.

Fenomena ini ditengarai penyebabnya adalah tingginya tingkat  kemandirian kuwala muda di bebarapa aspek kehidupan, sehingga urusan nikah terabaikan dan ada kecenderungan  jika " menikah " akan merepotkan,  padahal mereka umumnya " di usia nikah."

Disamping itu,  penghasilan dianggap belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan khawatir tidak akan mampu menjamin kesejahteraan dan kebahagiaan rumah tangga.

Selainnya, ada juga yang ingin meringankan beban orang tua dengan cara membantu. ekonomi keluarga, mengurusi keperluan  adik-adiknya, terutama dalam hal menyelesaikan pendidikan.

Jika kalangan muda diusianya yang sudah waktunya untuk menikah berpikir begitu pada umumnya, maka dipastikan akan semakin meningkatkan turunnya angka perkawinan.

Oleh karena itu fenomena ini jangan dibiarkan dan sudah merupakan kewajiban bagi orang tua khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk mengingatkan dan mendorong kaum muda yang sudah diusia nikah untuk mengakhiri masa lajangnya.

Ada 2 pendekatan yang dapat dilakukan agar mereka tersentuh  untuk mengakhiri masa lajangnya dengan menikah, yaitu :

Pertama. Pendekatan agama, bahwa semua agama menganjurkan pemeluknya agar "menikah" dengan pasangannya untuk mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan hidup didunia.

Kedua. Pendekatan sosial budaya, bahwa hidup " menjumblo,"  menunda-nunda pernikahan, padahal tidak ada suatu hal yang menghalangi, baik usia maupun secara ekonomi, akan mendapat kesan kurang baik umumnya ditengah masyarakat Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline