Lihat ke Halaman Asli

Buyung Nurman

Penulis Lepas

Menyertai Mereka yang Ngurug Kubur, Haru Tapi Harus

Diperbarui: 6 November 2024   07:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu hari di pemakaman.  sumber gambar : dokpri. 

Menyertai  Mereka Yang  Ngurug  Kubur, Haru Tapi Harus

Bismillah,

Dalam waktu belakangan yang tidak   berselang lama  saya ikut mengantarkan beberapa orang  jenazah ketempat pemakamannya. Iring-iringan pengantar cukup ramai, tidak hanya sebatas kerabat, tetangga, melainkan juga teman atau sahabat almarhum (ah).

Seperti biasa, ketika sampai di pelataran penguburan mobil khusus pengangkut jenazah alias ambulan berhenti, lalu keranda yang berisi jenazah dikeluarkan dan beberapa orang mengangkatnya menuju pinggir lobang kubur.

Sebelum jenazah dikeluarkan dari dalam keranda, maka terlebih dahulu 3 orang minimal  yang hubungannya terdekat dengan jenazah (anak/kakak/adik) sudah masuk kedalam lobang kubur.

Langkah ini dimaksudkan untuk memudahkan menyambut jenazah yang akan dikubur dari mereka yang mengeluarkan jenazah dari dalam keranda dan sekaligus bertindak untuk menata letak serta posisi  jenazah di liang lahat.

Suasa pengurugan lobang kubur.  sumber gambar : dokpri. 

Setelah letak atau posisi  jenazah sudah benar,  seperti muka betul-betul menghadap kiblat dan " mencium tanah "  serta semua tali pengikat dilepas atau dilonggarkan,  lalu liang lahat ditutup dengan menggunakan papan yang sudah disiapkan sebelumnya.

Selanjutnya,  mulai lobang diurug sedikit demi sedikit  sambil diinjak-injak agar tanahnya padat, dan pada tahapan ini saya  haru bercampur sedih luar biasa, terkadang tak terasa air mata menetes. Betapa tidak, mereka yang menginjak-injak itu adalah orang-orang terdekat hubungannya dengan almarhum(ah).

Semakin urugan meninggi maka saya lihat dan perhatikan injakan-injakan dari mereka orang-orang terdekat itu semakin kencang dan kuat, seolah-olah tidak hendak memberi kesempatan pada tanah untuk bergerak lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline