Puisi : Sungai
Badan memanjang membela kota
Dari hulu timur membentang kehilir barat
Nasip mu tidak sebaik sejawat mu
Dangkal, kotor, penuh dengan sampah
Kau ditakuti bila musim hujan tiba
Karena memporakporandakan keadaan
Usaha kolam, kerambah ikan rusak
Tanah dipinggiran rumahpun kau hanyutkan
Kau satu-satunya sungai yang ada
Mengalir lemah ditengah kota
Meskipun kau seperti tidak di urus
Tapi kau tidak pernah menjerit kekeringan
Memang ada campur tangan manusia
Membangun pelapis tebing di arus mu
Agar keganasanmu mengikis berkurang
Tapi... Kau akan lebih leluasa lewat
Jika lumpur, sampah, kayu, yang menghalangimu juga disingkirkan keluar
Kalaulah boleh berandai-andai
Kau dapat menjadi tempat wisata menarik
Bila ditata secara apik, di beberapa titik
Sumber air bersih bagi warga yang dilewati
Entah kapan hayalan ini terwujud ? Pemerintah dan warga kota yang menjawab
Namun yang pasti, sumberdaya alam itu
Harus dan harus lestari, untuk kepentingan anak- cucu nanti.
Bengkulu, 3/10-2024. BN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H