Lihat ke Halaman Asli

Buyung Nurman

Penulis Lepas

Menelisik Keseharian Pekebun Kopi Semiyak Lebong, Keluar Sepekan Sekali Belanja Kebutuhan Pokok

Diperbarui: 9 Agustus 2024   09:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poto pondok tempat tinggal pekebun, diatas atap ada alat penangkap cahaya matahari sumber penerangan.  sumber : dokumen pribadi. 

Menelisik Keseharian  Pekebun Kopi "  Semiyak " Lebong,   " Keluar "  Sepekan Sekali  Belanja Kebutuhan Pokok

Bismillah,

Semua pekebun kopi " semiyak " Lebong membangun pondok sebagai tempat tinggal bermalam disekitar kebunnya, dengan luas cukup untuk ukuran keluarga kecil.

Adapun pertimbangannya kenapa mereka harus tinggal di lokasi kebun, tidak lain agar setiap saat dapat mengontrol  dan ingin konsentrasi dalam mengelola kebunnya.

Apalagi ketika musim panen, tentu perhatian terhadap kebun lebih meningkat lagi  karena selama pemeliharaan tanaman dalam kurun waktu tertentu  yang diharapkan tidak lain adalah buah kopi.

Meskipun dalam kondisi yang serba kekurangan hidup di lokasi kebun, namun dengan selalu melihat tanaman kopi yang buahnya lebat memerah, menjadi pemicu untuk tetap bersemangat berkebun, demi  keluarga dan masa depan anak-anaknya.

Poto pintu gerbang masuk lokasi pekan Air Dingin Curup Utara.  sumber : dokumen pribadi. 

Disamping itu suara gemercik aliran air pegunungan dan desiran daun pepohonan serta merdunya bunyi  saut-sautan binatang hutan yang bebas, merupakan hiburan  tersendiri dan gratis, bila waktu malam tiba.

Yang menarik, meskipun tinggal di lokasi kebun yang sunyi, namun untuk penerangan di malam hari tidak menjadi persoalan karena mereka menggunakan tenaga surya yang ditampung di accu dan dialirkan dengan menggunakan kabel kebolam listrik.

Tenaga listrik yang tertampung di dalam accu juga digunakan untuk mencas alat komunikasi berupa HP, karena signal dilokasi perkebunan kuat, jadi komunikasi dengan tetangga disekitar kebun dan dunia luar tidak menjadi hambatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline