Menuju Areal Perkebunan Kopi " Semiyak " Lebong Jalannya Mendaki Ekstrim, Melintas Ekstra Hati-hati ! (2 )
Bismillah,
Keinginan saya untuk lebih lama bermalam, guna mengamati lebih jauh teknik para pekebun mengelola tanaman kopinya "dikampung" perkebunan kopi semiyak Lebong tidak jadi terwujud.
Bayangan ekstrimnya jalan yang dilintasi dan curamnya topografi lahan perkebunan serta dinginnya iklim di wilayah ini terutama pada malam hari, menjadikan saya hanya dapat bertahan selama 9 hari saja dan segera ingin "keluar" dari lokasi perkebunan.
Hawa dingin yang menyengat sampai ketulang ini, boleh jadi karena ketinggian lokasi perkebunan diperkirakan mencapai ribuan meter dpl (maaf) belum ada data kongkrit.
Juga data pada HP android yang saya bawah tercantum suhu di wilayah terdekat, dengan jarak kurang lebih 25 kilometer yaitu Kecamatan Rimbo Pengadang menunjukkan angka 20 C.
Untuk mengatasi serangan rasa dingin itu, sebenarnya dapat diupayakan dengan memakai pakaian tebal yang berlapis-lapis dan perlengkapan lainnya, tapi saya khawatir akan turun hujan lebat yang tentunya akan memperparah jeleknya jalan.
Oleh karena itu saya pamitan dengan beberapa orang ponakan, bahwa saya akan kembali ke Kota Bengkulu setelah bertahan dan bermalam ditempat mereka selama lebih dari sepekan.
Dan, kepada mereka saya katakan tolong "keluarkan" sepeda motor standar yang saya bawah karena saya sudah tidak sanggup lagi mengendarai dan tolong boncengkan dengan sepeda motor modif yang mereka miliki.