Hujan Lebat Mewarnai Datangnya Tahun Baru, Pestival Tabot Bakal Meriah ?
Bismillah,
Menjelang pergantian tahun baru IsIam 1446 Hijrah, Kota Bengkulu benar-benar dingin karena diguyur hujan lebat dari malam hingga besok siang harinya.
Hujan yang mengguyur wilayah kota tersebut sempat menggenangi beberapa lokasi pemukiman penduduk, meskipun tidak mengakibatkan korban jiwa tetapi cukup merepotkan bagi warga yang terdampak.
Yang menjadi pertanyaan banyak kalangan, kenapa sudah memasuki bulan Juli, tapi curah hujan yang turun masih tetap tinggi ?
Jamak masyarakat memahami terutama yang awam bahwa bulan Juli-Agustus merupakan puncak musim kemarau, dimana kebiasaan masyarakat petani melakukan land clearing untuk persiapan menanam padi darat (gogo).
Sementara bagi para petani sawah juga bersiap-siap untuk turun ke sawah karena musim hujan segera akan tiba pada bulan September setelah musim gaduh berakhir.
Namun realitanya hari ini tidak seperti apa yang telah biasa dialami bertahun-tahun sebelumnya dan nampaknya iklim telah mengalami perubahan, hingga kebiasaan yang pernah dilakukan juga mengalami pergeseran.
Kendati begitu tentu tidak akan menyurutkan semangat para petani untuk selalu menanam, dalam rangka upaya untuk meningkatkan produksi, utamanya padi.
Hujan yang masih mengguyur bumi dibulan Juli ini tentu akan dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mengairi areal pertanaman yang ada dilahan, walaupun terkadang air yang datang melebihi daya tampung hingga kebanjiran.