Lihat ke Halaman Asli

Buyung Nurman

Penulis Lepas

Menghitung Kebutuhan Pangan (Beras) dan Strategi Mencapai Swasembada Disetiap Distrik

Diperbarui: 5 Juli 2024   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poto Hamparan tanaman  padi. sumber :  Whatsapp grup alumni SPMA Bengkulu 84.

Menghitung Kebutuhan Pangan (Beras) dan Strategi Mencapai Swasembada  Disetiap Distrik

Bismillah, 

Beras tidak hanya sebatas makanan pokok bagi kelangsungan hidup orang banyak, tapi lebih dari itu merupakan komoditas stategis bagi suatu negeri. 

Kelangkaan sumber bahan makanan pokok tersebut mengakibatkan ketidakstabilan keamanan dan kenyamanan penduduknya serta berpengaruh terhadap harga komoditi yang lainnya. 

Oleh karena itu ketersediaan beras dalam jumlah yang cukup di suatu wilayah atau distrik tertentu mutlak ada setiap waktu dan sepanjang masa. 

Untuk mengetahui kecukupan kebutuhan akan beras di suatu distrik atau biar mudah sebut sajalah di sebuah desa A maka perlu dilakukan perhitungan yang cermat. 

Bagaimana menghitungnya  ? 

Di desa A terdapat jumlah penduduknya 1.000  jiwa dan setiap jiwa membutuhkan beras rerata 120 kg. perbulan. Jadi jumlah beras yang diperlukan sebanyak 120.000 kg atau 120 ton beras. 

Sedangkan luas lahan sawah yang dapat ditanami padi di desa A tersebut hanya 40 hektar are dengan produksi 5 ton gabah kering panen (gkp). Sehingga jumlah produksi padi kering panen sebanyak 200 ton gkp. Bila dikonversi dari gkp menjadi beras dengan rendemen 60 persen, maka akan didapat berupa beras sebanyak 60  x 200 = 120 ton beras. 

Dari hitungan terterah diatas maka hanya dengan satu kali tanam atau panen saja, desa A telah dapat memenuhi kebutuhan penduduknya  akan beras atau dengan kata lain desa A swasembada pangan (beras). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline