Harga Kopi " Meroket " : Pendapatan "Meningkat, " Pilihan Tetap Hidup Hemat ?
Harga biji kopi asalan hari ini " meroket ' sampai menyentuh livel Rp. 60.000-, lebih per kilogramnya. Harga tersebut merupakan harga tertinggi dari harga kopi beberapa tahun belakangan ini.
Meroketnya harga kopi sekarang ini disinyalir karena tingginya permintaan pada satu aspek serta pada aspek lain kurangnya produksi baik produksi dalam negeri maupun negara-negara penghasil kopi dibelahan dunia lainnya.
Ditengarai penyebabnya karena adanya musim tidak menentu yang cenderung ekstrim sehingga mempengaruhi produksi buah kopi, khususnya di sebagian besar daerah Bengkulu.
Jadi meskipun harga biji kopi tinggi, namun tetap membuat sebagian petani pekebun kopi " melesu ' akibat jumlah produksi kopi yang terjual berkurang. seperti yang dituturkan Awen Zazili salah seorang pekebun kopi di kawasan perkebunan rakyat Bengkulu Tengah dan Seluma Bengkulu.
Kendati demikian petani pekebun tetap bersemangat mengolah kebunnya, seiring dengan terus membaiknya harga komoditas kopi di kurun waktu beberapa tahun belakangan ini.
Oleh karena itu petani pekebun selalu berharap agar harga kopi tetap stabil agar usaha yang mereka tekuni dapat memberikan keuntungan yang signifikan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, biaya sekolah anak-anaknya.
Harapan para petani pekebun ini tentu harus dibarengi dengan usaha perbaikan serta penerapan sistem budidaya yang baik, sesuai dengan anjuran pihak-pihak yang berkompeten dan pengalaman dari para pekebun yang sukses.
Sehingga dengan penerapan inovasi budidaya yang benar, seperti penggunaan bibit unggul, pengaturan jarak tanam, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit serta lain-lainnya, maka produksi dapat meningkat.