Membaca Peta Politik Jelang Pilkada Bengkulu, Golkar Bisa Usung Paslon Tanpa Koalisi ?
Bismillah,
Pesta demokrasi pemilihan umum kepala daerah tinggal menyisakan waktu 6 bulan lagi. Tapi belum nampak secara nyata kandidat yang bakal diusung partai politik.
Kendati sudah ada beberapa orang " bakal kandidat " yang memajang baliho di tempat- tempat strategis, namun belum tentu menjadi kandidat bila tidak memperoleh "perahu" yang akan menyeberangkan, kecuali bila maju secara perorangan.
Jika melihat regulasi elektoral perlementary (Ep) 20 persen, maka dipastikan hanya partai golkar yang dapat mengusung pasangan calon (paslon) dengan tidak memerlukan koalisi dengan parpol lainnya.
Partai golkar pada kontestasi pemilu legislatif Pebruari 2024 yang lalu berhasil mendudukkan wakilnya di Gedung Dewan Padang Harapan Bengkulu, dengan merebut 10 kursi.
Dengan demikian partai golkar posisinya diatas angin, disamping otomatis sebagai Ketua DPRD Provinsi Bengkulu priode 2024-2029, juga tanpa koalisi dapat mengusung pasangan cagub-cawagub.
Namun untuk memperkuat elektoral tentu golkar tetap akan mengajak partai lainnya untuk patner koalis, sebagai pemenang pemilu legislatif golkar partai besar yang sarat pengalaman pasti akan mengambil peluang mengajak partai lainnya untuk berkoalisi, sekalipun dengan PKS atau PPP.
Jika partai-partai besar lainnya seperti PAN, PDIP dan Gerindra yang masing-masing memiliki 6 kursi, mengambil posisi untuk mengusung paslon cagub-cawagub, maka tetap atau masih harus merangkul patner koalisi untuk memenuhi Ep 20 persen.
Kalau terjadi skenario seperti diatas, maka dipastikan akan ada 4 pasangan cagub-cawagub Provinsi Bengkulu yang akan diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik.