Work, Life, Ibadah Aktivitas Satu Rangkaian, Harusnya Seimbang ?
Bismillah,
Semua orang memahami bahwa sehari semalam itu ada tersedia waktu 24 jam. Manusia sebagai insan diberi akal oleh Sang Pencipta bagaimana memenej waktu yang ada tersebut.
Sehingga antara bekerja (work) dan kehidupan (life) di tengah-tengah masyarakat, serta beribadah kepada Tuhannya dapat seimbang (balance).
Kendati tiga aktivitas itu sesungguhnya saling berkait dan berkelindan serta tidak dapat dipisahkan satu sama lain, namun perlu dipetakan dan diberi porsi atau jatah masing-masing.
Oleh karena 1/3 waktu tersebut sudah terpakai habis untuk istirahat (tidur) dan 1/3 terpakai untuk bekerja, serta 1/3 sisa waktu dapat digunakan untuk ibadah dan aktivitas kehidupan yang lainnya.
Bila para pekerja kantoran jam kerjanya sudah terukur dan teratur 8 jam misalnya, tentu beda lagi dengan para pekerja yang tidak tetap, seperti petani, tukang dan berbagai macam penyedia jasa lainnya, tentu lebih panjang lagi jam kerjanya.
Jadi pembagian jam kerja tersebut sangat fleksibel dan tidak bisa di generalisir, sama rata diantara jenis pekerjaan yang satu dengan yang lainnya.
Kemudian, penting juga disediakan waktu untuk berinteraksi sosial dalam kehidupan bermasyarakat, harus disadari bahwa manusia sebagai makhluk sosial sangat tergantung dan memerlukan orang lain.
Luangkan waktu khusus untuk menjalin komunikasi dengan kerabat, tetangga di lingkungan tempat tinggal serta orang-orang tertentu sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan.