Mengerjakan Puasa Merupakan Salah Satu Dari Ragam Wujud Syukur
Begitu banyak nikmat-nikmat yang telah Allah kurniakan kepada manusia di muka bumi ini, hambanya yang sejak dari semula tidak memiliki apa-apa. Oleh karena itu patut untuk disyukuri.
Bahkan bila seorang hamba hendak menghitung-hitungnya, pasti tidak akan dapat menghitungnya. Sekalipun sungai-sungai dan lautan dijadikan tinta serta ranting-ranting dijadikan tangkai pena dan daun-daun dijadikan kertas, untuk sarana menghitungnya, pasti tidak akan dapat untuk menghitungnya.
Banyak ragam wujud syukur yang dapat diimplementasikan guna menggapai ridho-Nya, baik berupa ibadah mahdho maupun yang bersifat ghairu mahdo.
Dalam konteks ini, salah satu katagori ibadah mahdho yang dapat dikerjakan sebagai wujud syukur kepada-Nya yaitu berpuasa di bulan mulia yaitu bulan ramadhan.
Kenapa ibadah puasa yang dikedepankan dan dijadikan simpel ?
Karena umat islam baru saja memasuki bulan suci ramadhan dan puasa merupakan salah satu dari Rukun Islam yang 5, serta mewajibkan kepada setiap orang beriman yang sudah memenuhi syarat, sebagaimana tuntunan dalam alquran dan hadist-hadist nabi Muhammad Shalallahi wa ala alaihi wassalam.
Disamping itu yang tak kalah penting dan mesti diketahui bahwa puasa merupakan ibadah " istimewa " dimana puasa tidak tampak dari pandangan makhluk lainnya, sehingga ibadah puasa jauh dari sifat " riya " yang dapat " mengotori " amalan ibadah seseorang.
Hal lain dampak dari puasa ramadhan yaitu dapat mendorong semangat seseorang untuk mengerjakan amalan-amalan lainnya, baik yang wajib maupun yang sunnah.
Oleh karena itu tidak ada ruang bagi orang islam yang sudah memenuhi rukun dan syarat-syarat ketentuan, untuk tidak mengerjakan ibadah puasa pada bulan ramadhan.