Bismillah,
Istilah "belungguk" belakangan ini sering digunakan oleh masyarakat Bengkulu dalam perbincangan sehari-hari, baik secara verbal maupun di sosial media.
Mengingat masyarakat Kota Bengkulu tidak hanya warga "asli" melainkan juga warga pendatang yang berasal dari daerah-daerah di provinsi Bengkulu dan warga luar dari provinsi Bengkulu.
Jadi dari kondisi heterogen itu, sehari-hari dalam pergaulan umumnya berkomunikasi menggunakan bahasa dialek "Melayu" Bengkulu.
Bahasa "melayu" Bengkulu tersebut penggunaannya tidak hanya terbatas oleh kalangan masyarakat biasa saja, melainkan di kantor-kantor pemerintahan dan swasta para karyawannya sering terdengar berbahasa melayu Bengkulu.
Sementara itu, hampir semua "Orang Bengkulu" mengetahui dan menggunakan kata "belungguk", yaitu suatu gerakan berupa ajakan untuk berkumpul di tempat atau lokasi yang ditentukan.
Kendatipun arti kata "belungguk" tersebut sangat sederhana, namun memiliki makna yang dalam bila digunakan oleh teman dekat atau teman satu komunitas.
Kedengarannya halus dan santun sekali, tapi makna dibalik itu mengandung arti yang dalam, bahwa ajakan itu sangat serius.
Sehingga seseorang yang diajak, Yuk.. atau mari kita " belungguk ' ke rumah si anu, atau kita "belungguk" di warung kuning, maka yang bersangkutan amat sangat berat untuk tidak mengiakan.
Yang menarik dan patut menjadi perhatian bahwa kata "belungguk" ini sudah melebar, tidak hanya pada ajakan untuk berkumpul pada acara suka, melainkan juga ajakan untuk berkumpul pada acara duka.