Indonesia dikenal memiliki kekayaan sumber daya perikanan yang cukup besar, terutama dalam perbendaharaan jenis-jenis ikan. Diperkirakan sekitar 16 spesies ikan yang ada didunia hidup di perairan Indonesia. Total jumlah spesies ikan yang terdapat di perairan Indonesia mencapai 7.000 spesies. Hampir sekitar 2.000 spesies diantaranya merupakan jenis ikan air tawar.
Ikan air tawar merupakan jenis ikan yang hidup dan menghuni perairan daratan (inland water) yaitu perairan dengan salinitas kurang dari 5 permil. Kartamiharja, et. al. (2007), dalam Khairuman dan Khairul Amri (2011), luas perairan daratan Indonesia mencapai 54 juta ha. Angka tersebut mencakup perairan umum daratan dengan luas sekitar 13,85 ha ( sungai dan paparan banjir 12 juta ha, danau 1,8 juta ha dan waduk 0,05 juta ha) ; rawa payau dan hutan bakau seluas 39,5 juta ha; serta perairan budidaya seluas 0,65 juta ha. (mencakup kolam, sawah, dan tambak).
Dari sekitar 2.000 spesies ikan air tawar yang terdapat di Indonesia, sedikitnya ada 27 jenis yang sudah dibudidayakan. Ikan-Ikan yang dibudidayakan tersebut merupakan jenis ikan konsumsi bernilai ekonomi penting, artinya bernilai untuk diperdagangkan dan di budidayakan. Sekaligus mengandung makna bahwa jenis ikan tersebut dikenal dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat, serta memiliki tingkat produksi yang tinggi jika dibudidayakan secara baik dan benar.
Umumnya pembudidayaan ikan air tawar bernilai ekonomi penting dilakukan di kolam- kolam budidaya, baik tradisional, semi intensif, maupun intensif. Pembudidayaan ikan secara tradisional dan semi intensif, umumnya dilakukan di kolam dengan kontruksi sederhana.
Sedangkan pembudidayaan intensif menggunakan prasarana yang lebih baik mencakup beberapa wadah pemeliharaan seperti.
1. Kolam beton dan kolam air deras dengan pemberian pakan tambahan yang intensif.
2. Keramba jaring apung (KJA) yang ditempatkan di perairan umum daratan, seperti waduk atau danau. Dapat juga Karamba berbahan bambu atau kawat yang ditempatkan di sungai atau saluran Irigasi.
3. Di areal sawah, baik sebagai palawija (pemeliharaan ikan setelah padi dipanen sambil menunggu masa tanam selanjutnya), penyelang (pemeliharaan Ikan sebelum penanaman padi, waktunya tidak terlalu lama menunggu padi dipesemaian sampai siap untuk ditanam) atau minapadi (pemeliharaan dilakukan bersamaan dengan penanaman atau pemeliharaan padi).
4. Tambak atau sawah tambak yang berair payau, tentunya setelah melalui tahapan proses aklimatisasi dan adaptasi dahulu.
Pemeliharaan Ikan Dalam Keramba Waring Tancap (KWT).
Pemeliharaan ikan Nila yang perna Penulis lakukan dalam rangka memanfaatkan genangan air yang terdapat dilingkungan perkantoran yaitu pembesaran dengan wahana Keramba Waring Tancap (KWT). Wadah berukuran 4 m 4 mr 2,5 m, dengan konstruksi tiang dari kayu bulat/bambu berjumlah 16 potong, tali jangkar bahan polyetilline diameter 0,75 inci, jangkar dari besi/beton/batu sebagai pemberat.