Peci Hitam
Bismillah,
Saya senang mengenakan tutup kepala diluar rumah kemanapun pergi. Bukan sekadar untuk melindungi dari sengatan sinar matahari atau menutupi rambut putih yang sudah memenuhi kepala, tetapi lebih dari pada itu sebagai kelengkapan busana yang dikenakan.
Ada yang kurang dirasakan ketika hadir dalam suatu acara resmi seperti hajatan, melayat dan acara resmi non formal lainnya, jika tidak mengenakan tutup kepala atau untuk acara-acara tersebut tanpa mengenakan peci.
Peci yang Saya kenakan eksklusif berwarna hitam dan tidak suka warna lain, walaupun sering mendapat tanda mata atau kado dari kerabat atau sahabat yang pulang dari menunaikan ibadah haji atau umrah, tapi jarang Saya kenakan, hanya dipakai 2 - 3 kali saja, lalu Saya simpan atau dihadiahkan lagi kepada orang lain.
Mengenakan Peci hitam bagi Saya tidak hanya bermaksud menampakkan jati diri sebagai seorang Nasionalis, namun lebih dari itu dapat melahirkan rasa percaya diri dan mendatangkan aura kekuatan.
Kepala Negara Dan Kepala Daerah Mengenakan Peci Hitam
Ketika Saya sekolah dan menerima pelajaran Sejarah Indonesia dulu, disitu nampak dalam pandangan Saya bahwa poto-poto Kepala Negara/Presiden RI pertama Ir. Soekarno selalu mengenakan peci hitam. Jarang sekali didapati potonya yang lagi tidak berpeci warna hitam.
Selain dari pada itu dan hari ini masih dapat disaksikan Kepala Daerah/Walikota Bengkulu masa bakti 2007 - 2012 Ahmad Kanedi juga selalu berpenampilan elegan dengan mengenakan peci hitamnya.
Kedua Tokoh ini menginspirasi Saya untuk mengenakan peci warna hitam setiap kali menghadiri acara hajatan pernikahan, melayat, peresmian atau ritual adat lainnya, sepanjang tidak ada ketentuan khusus, peci yang harus dikenakan pada momen itu.