Lihat ke Halaman Asli

Fauzi Bahar, Big Bang untuk Muslim Kasim

Diperbarui: 7 Agustus 2015   01:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi beberapa kalangan, pasangan Muslim Kasim – Fauzi Bahar barangkali tidak terprediksi. Pasalnya, jauh sebelum Pemilu Gubernur (pilgub) Sumbar, Muslim Kasim lebih dekat dengan Shadiq Pasadigoe dan Syamsu Rahim. Konon, jika UU Pilkada tidak direvisi, sudah ada skenario untuk menjadikan Muslim sebagai Gubernur, sementara Shadiq Pasadigoe dan Syamsu Rahim masing-masing menjadi Wakil Gubernur.

Kisah “perjodohan”  Muslim Kasim – Fauzi Bahar banyak dimotori oleh Basrizal Koto (Basko) dengan melempar wacana di Harian Haluan. Namun jauh-jauh hari, sebenarnya kalangan alumni muda Universitas Negeri Padang (UNP) sudah bermanuver untuk menjodohkan, alumni Pasca Sarjana UNP dan ketua Iluni UNP ini.

Kalau dalam sepakbola, kesebelasan  Muslim Kasim – Fauzi Bahar  adalah kesebelasan pemain bintang. Pemain bintang pertama adalah mesin politik parpol. Kecuali PKS dan Gerindra, semua parpol pemilik kursi DPRD Sumbar mendukung  Muslim Kasim – Fauzi Bahar. Parpol-parpol pendukung Muslim Kasim – Fauzi Bahar adalah PAN, NASDEM, HANURA, PDIP, GOLKAR, PPP, DEMOKRAT, PKB. Bisa dibayangkan mesin politik parpol yang berada di belakang Muslim Kasim – Fauzi Bahar.

Kedua, Muslim Kasim – Fauzi Bahar  didukung oleh para tokoh  Minangkabau.  Kalangan pertama, adalah mantan kompetitor mereka, yaitu Mulyadi, Epyardi Asda, Shadiq Pasadigoe dan Syamsu Rahim. Betty Shadiq, istri Shadiq Pasadigoe, anggota DPR RI bersama para relawannya siap terjun untuk memenangkan  Muslim Kasim – Fauzi Bahar. Syamsu Rahim bahkan menjadi ketua Tim Sukses Muslim Kasim – Fauzi Bahar.

Dukungan selanjutnya dari para sesepuh minang, sebut saja Azwar Anas, Is Anwar, Fasli Djalal dan Fahmi Idris. Kehadiran mereka seolah menjawab permohonan dari para anak kemenakan agar para sesepuh Minang ini mau turun gunung untuk mendorong perubahan di Sumatera Barat. Belum lagi dukungan Indra Jaya Piliang yang mengkonsolidasi pemuda-pemuda minang intelektual yang mahir bersosmed-ria baik di ranah maupun di rantau.

Dukungan tokoh-tokoh, yang mayoritas merupakan sosok-sosk pemuncak di kawasan darek,  sontak menghapus isu calon pasisia. Isu ini merupakan strategi B pasangan incumbent, setelah strategi  A yaitu banyak pasangan agar cerai-berainya suara pemilih yang kecewa terhadap Irwan Prayitno, gagal dilaksanakan.

Ketiga, dukungan yang sifatnya primordial. Dukungan ini tergolong menarik. Lazim saja kalau Persatuan Keluarga Daerah Pariaman (PKDP) mendukung Muslim Kasim – Fauzi Bahar. Tapi kalau Ikatan Keluarga Pesisir Selatan (IKPS) kemudian mendukung Muslim Kasim – Fauzi Bahar tentu luar biasa. Pasalnya, Nasrul Abit, cawagubnya Irwan Prayitno, boleh disebut sebagai representasi dari Pesisir Selatan.

Ini juga mengingatkan saya pada DPC Gerindra Pesisir Selatan yang sebelumnya menolak Nasrul Abit sebagai cawagub-nya Gerindra Sumbar. Penolakan ini bahkan sampai ke ranah hukum.  Ada apa? Mengapa urang sekampuang Nasrum Abit justru menolak Bupati pesisir Selatan tersebut? Jika di kampuang  sendiri Nasrul Abit tidak didukung, bagaimana dengan pemilih di luar kampungnya?

Keempat, dukungan gerbong UNP. Pelopornya adalah alumni-alumni muda, di luar struktural kampus, yang berkutat di organisasi mahasiswa. Umur yang tidak terpaut jauh dan ikatan organisatoris ormawa ini menjadi tali perekat gerakan mereka. Bagi mereka  Pilgub Sumbar kali ini merupakan wahana untuk menyatukan barisan.

Dahulu, pada Pilgub 2010, gerbong UNP terpecah karena Muslim Kasim dan Fauzi Bahar maju sendiri-sendiri. Tetapi kali ini, dengan berkongsinya Muslim Kasim dan Fauzi Bahar menjadi kesempatan emas bagi para alumni muda UNP ini untuk menata barisan. Apalagi, duet Muslim Kasim dan Fauzi Bahar juga tidak bisa dilepaskan dari dorongan para alumni muda ini, baik yang dititipkan melalui para mahasiswa yang bersimpati dengan gerbong UNP, alumni UNP di parpol, sampai dorongan informal ketika Muslim Kasim – Fauzi Bahar bertemu dalam kegiatan-kegiatan resmi kampus.

Konon moment pulang kampuang lalu, di Kota Padang telah terjadi pertemuan antara alumni muda UNP baik yang bergerak di rantau maupun di ranah untuk berpadu memenangkan Muslim Kasim-Fauzi Bahar. Posko-posko pemenangan aktivis berlatar belakang kampus ini akan segera didirikan di berbagai kabupaten/ kota di Sumatera Barat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline