Lihat ke Halaman Asli

Pelajaran dari Tsunami Jepang

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saudaraku, Allah SWT tidak sembarangan dalam membuat         bencana. Ia telah memperhitungkan detik per detik, menit per menit apa dan kapan yang akan menimpa kita. Marilah kita renungkan walaupun sudah 3 bulan berlalu, bahwa rencana Allah pasti terjadi.

Tsunami Jepang terjadi di 14:46 JST, pada tanggal  11 Mar 2011 nama Daerah Sanriku Oki  di kedalaman sekitar 20km, 8,9 skala liter

Tanpa bermaksud menggurui, semua data tersebut ada di dalam Alqur'an, mari kita ulas

Waktu kejadian: “Dan sungguh, mereka telah membuat tipu daya padahal Allah (mengetahui dan akan membalas) tipu daya mereka. Dan sesungguhnya tipu daya mereka tidak mampu melenyapkan gunung-gunung (syari’at Allah yang kokoh seperti gunung)” QS; 14:46

Tanggal kejadian: “dan hendaklah kamu memohon ampunan kepada TuhanMu dan bertobat kepada-Nya, niscaya Dia akan member kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan. Dan Dia akan memberi karunia-Nya kepada setiap orang yang berbuat baik. Dan jika kamu berpaling, maka sungguh, aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang besar (Kiamat)”  QS;11:3

“(Keadaan mereka) seperti keadaan pengikut Fir’aun dan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka mendustakan ayat-ayat Kami, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Allah sangat berat hukuman-Nya” QS. 3:11

Kedalaman gempa: “Maka tidaklah mereka memperhatikan bahwa (patung anak sapi itu) tidak dapat member jawaban kepada mereka, dan tidak kuasa menolak mudarat maupun mendatangkan manfaat kepada mereka?” QS; 20:89

Skala gempa: “(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu, “Sungguh, Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang dating berturut-turut” QS;  8:9

Tembok tsunami ketika mengalir akan mengikuti pola dari rupture atau pola dari patahan yang terpatahan. Retakan atau rekahan ini menyebabkan air tersembul keatas, dan membuat tembok air tsunami. Menurut perkiraan visual dari ketinggian dari tembok air ini mencapai 30 meter. Dan ketika mencapai daratan, bisa  lebih dari 10 meter  sampai menyapu segalanya yang dilewati. Termasuk rumah, bangunan, kendaraan, dan tentusaja manusia yang tidak sempat mengevakuasi. Innalilahi wainnailaihi rojium !

Ketika mencapai pantai terjadi perubahan bentuk dari tembok air ini karena morfologi dasar air dan morfologi garis pantai. Ketika mendekati pantai kecepatan air yang tidak terganggu akan terus melaju, tetapi yang terganggu garis pantai akan berbelok. Belokan inilah yang akhirnya menyebabkan terbentuknya pusaran air.

Teknologi tidak dapat mengalahkan kuasa-Nya, hanya kepadaNya kita menyembah dan hanya kepadaNya kita mengabdi. Wallahu 'alamu.

(Sumber gambar: Google) Sumber tulisan: Al-qur'anul Karim




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline