Dalam hidup ini selalu terdapat pilihan. Kadang pilihan itu banyak, kadang ada juga suatu keadaan yang mendesak kita pada sedikitnya pilihan yang bisa diambil. Bahkan, Ustaz Prof. H. Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A., Ph.D., Datuk Seri Ulama Setia Negara, atau lebih dikenal sebagai Ustaz Abdul Somad atau singkatannya, UAS sering menyampaikan bahwa : "Hidup itu antara pilihan dan dipilihkan". Hal ini dalam bahasa agama Islam disebut dengan qadha dan qadhar. Pilihan kita hari ini, akan ikut mempengaruhi kehidupan kita di masa yang akan datang. Setiap pilihan itu tentu saja akan dituntut pertanggung-jawabannya di akhirat kelak.
Prof. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., Rektor UIN Alauiddin Makassar dalam sebuah fanpage facebook miliknya memberikan tiga buah kalimat sederhana namun sarat makna. Ketiganya yaitu :
1. One Day or Day One. Suatu hari atau hari yang satu. Apapun pilihannya, akan menggambarkan bahwa Anda termasuk orang yang suka berwacana saja ataukah seorang yang punya rencana. Kalau hanya berwacana saja, berarti lebih dekat kepada berkhayal. Tidak terukur dan terstruktur dengan jelas. Sedangkan jika berencana, maka tentu saja harus disusun dengan baik, terukur, terstruktur dan jelas siapa saja yang akan terlibat, apa tujuan yang hendak dicapai, bagaimana langkah-langkah yang harus ditempuh, bagaimana mengatasi masalah, hambatan dan rintangan yang mungkin mengahadang.
2. Difficult but possibbel or possible but difficult. Sulit tapi bisa, atau bisa tapi sulit. Apapun pilihannya, akan menggambarkan apakah Anda termasuk seorang yang gigih, ulet dan pekerja keras ataukah seorang yang selalu mencari-cari alasan alias suka ngeles. Bagi orang yang gigih, ulet dan pekerja keras, maka tidak ada yang namanya kesulitan yang tidak bisa diatasi. Seperti semut yang berjalan beriringan. Apapun halangan dan rintangan yang dihadapi, mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari jalan alternatifnya. Bukan malah berkeluh kesah, spesimis apalagi meringis, menangis.
3. Silver Today or Gold Tomorrow. Perak hari ini, atau emas esok hari. Artinya apakah Anda seorang yang realistis ataukah seorang yang matrealistik. Realistik berarti mampu mengukur kemampuan diri dan menetapkan target yang bisa dicapai dengan tepat. Tidak terlalu banyak berangan-angan atau thuulul amal. Orang Minangkabau tempo dahulu mengatakan : "Ukua bayang-bayang sapanjang badan. Artinya, silahkan tetapkan target yang hendak dicapai itu sesuai dengan kemampuan diri. Jangan terlalu tinggi, jangan terlalu rendah juga. Ingatlah, bahwa di atas kemampuan dan kekuasaan kekuasaan yang kita miliki, ada Tuhan yang Maha Mampu dan Maha Kuasa di atas segala-galanya. Ketika berhasil, jangan lupa untuk sujud dan bersyukur. Ketika gagal, jangan lupa untuk beristighfar dan bersujud, tersungkur. Sehingga ketika berhasil tidak takabbur. Ketika gagal tidak frustasi, depresi apalagi sampai mempercepat diri masuk kubur.
Demikianlah, semoga bermanfaat. Wallahu A'lam bis Shawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H