Lihat ke Halaman Asli

Kemenkes Bukan Antikritik, tapi Sedang Melindungi Menkes yang Lagi Pusing

Diperbarui: 5 Agustus 2020   17:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto: cnbcindonesia.com

Kita tahu bahwa ada kecenderungan baru yang muncul di dalam tubuh pemerintahan. Yaitu bibit antikritik yang makin menonjol. Apalagi dengan adanya UU ITE yang ngaretnya bukan main itu. Habis sudah kita yang suka mengkritik pemerintah.

Tapi memang susah bagi awam, seperti saya dan kamu, jika mau mengkritik tanpa menggunakan artikulasi ofensif. Paling tidak keluar kata asu, jingan, atau jancuk. Obrolan tongkrongan yang membuat KPI gregetan ingin menyensor pun mungkin bisa keluar semua. Jatuhnya si objek kritik bisa tersinggung. Panjang lah urusan.

Nah, tampaknya ada orang yang lupa akan hal ini. Mas @aqfiazfan lewat akun Twitternya sepertinya terlalu asyik hidup berdemokrasi dengan profesinya sebagai wartawan. Dia mengkritik kemampuan Kemenkes dalam menangani pandemi Covid-19. Sepertinya wajar-wajar saja ya. Wartawan je. Biasa lah kalau cuma mengritik.

Masalahnya, Mas @aqfiazfan mengkritik dengan retweet Al Jazeera soal anjing yang bisa mendeteksi Covid-19 dengan tingkat keberhasilan 94%. Anjing itu dianggap lebih mampu menangani pandemi dibanding Menteri Kesehatan sendiri. W A D U H

Harus lah Kemenkes melindungi bapak junjungannya. Mau dikata apa nanti jika anak buah tidak bisa membela bosnya. Bosnya dihina, anak buah harus marah.

Dikirim lah sepucuk surat cinta kepada Mas @aqfiazfan. Isinya somasi agar Mas @aqfiazfan melakukan permintaan maaf terbuka. Mana suratnya lengkap dengan nomor surat dan kop surat dari kementerian yang paling sehat itu pula. Bagaimana bisa tahu? Lha wong salinan suratnya diunggah juga ke Twitter juga  Seperti sedang nonton twitwor yang saling membalas tweet di publik. Bentar gelar tiker dulu.

Nah, lucunya. Pada awalnya, retweet Mas @aqfiazfan cuma mendapat engagement sedikit saja. Pokoknya belum pantas lah jika mau dibanding tweetnya Mas @cursedkidd. Tapi karena Kemenkesnya sendiri yang meretweet tweetnya Mas @aqfiazfan, beserta surat cintanya pula, jadi lah tweet itu ramai direspon netizen. 

Berang lah netizen. Tahu sendiri kan kalau netizen lagi berang seperti apa. Nyinyir teroooss.

Perlu anda ketahui juga, Kemenkes merespon tweet Mas @aqfiazfan cepat sekali. Lebih cepat dari hasil tes swab keluar. Dan jelas jauh lebih cepat dari respon penanganan Covid-19 di awal pandemi. Memang nama baik itu harus dijaga. Prioritas urgen nomor satu bukan main-main.

Padahal, saya juga berharap Kemenkes merespon pandemi Covid-19 secepat Kemenkes merespon Mas @aqfiazfan. Respon yang bagus, cepat, dan presisi. Tidak cuma sedikit-sedikit diminta berdoa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline