Lihat ke Halaman Asli

aku dan seftminded (refleksi diri di hari sumpah pemuda)

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aku menundukkan kepalaku, menghelakan napasku mencoba mencari refleksi diriku dalam tiap helaan napas yang aku rasa berat. Sekilas ku lirik kalender digital yang ada di ujung desktop notebook ku,.. ku picingkan mata pada layar laptop yang masih menampilkan halaman yang paling sering aku lihat. Saat itu juga aku merasa jenuh dengan semua yang telah aku lakukan selama ini... aku merasa bersalah... aku merasa berdosa...

hari ini... 28 oktober, sebuah tanggal paling bersejarah bagi pemuda dan pemudi Indonesia... tapi bagiku, sebelum aku melirik kalender dan menyadari semuanya ini... tanggal itu hanya tanggal yang tak berarti apa-apa...

aku... seorang yang apatis... selfminded..

ketika kemarin bencana melanda negriku, aku masih asik dengan duniaku.. masih asik dengan semua kesia-siaan yang aku kerjakan untuk diriku sendiri.

ketika saudara-saudaraku panik ketika harus mengungsi dari rumah mereka karena letusan merapi, aku memilih tidur dengan pulas di kost ku tanpa rasa beban

ketika saudara-saudaraku menangis kehilangan saudaranya, kehilangan semua harta benda, kehilangan kebahagiaan karena bencana alam yang tak pernah mereka minta.. aku malah memohon agar aku jatuh sakit, hanya karena ingin diperhatikan..

oh... betapa aku bukan sosok yang sempurna.. tak usah ku bandingkan diriku dengan kepedulian terhadap saudara-saudaraku di tempat yang jauh.

aku melihat diriku sendiri sebagai seorang yang egois diantara sahabat-sahabatku yang tulus kepadaku.

aku tak menyempatkan diriku menjenguk sahabatku, phia, yang sakit... padahal ketika aku sakit dia bersama sahabat-sahabatku rela menjengukku hingga mereka terpaksa pulang kesorean dari kampus..

aku tak menyempatkan diriku ikut berpartisipasi pada penggalangan dana untuk saudara-saudaraku yang membutuhkan. Padahal ajakan teman-teman sudah ada, tempatnya pun tak jauh dari kost ku.. tapi lagi-lagi aku egois.
aku kira aku akan sakit, aku tak sanggup berpanas-panas ria di jalan untuk menggalang dana di masyarakat.

ah.... aku memang selfminded.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline