Lihat ke Halaman Asli

Kecanduan Game di Kalangan Pelajar: Menyusup ke Kehidupan Sehari-hari

Diperbarui: 15 Januari 2025   00:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Games. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hey, gamers! 🎮 Siapa di antara kita yang tidak pernah merasakan serunya bermain game? Dari petualangan epik hingga kompetisi seru, game memang bisa jadi pelarian yang asyik dari rutinitas sehari-hari. Namun, ada sisi gelap dari hobi ini yang perlu kita bahas. Yuk, kita kupas tuntas bagaimana fenomena ini menyusup ke kehidupan pelajar dan dampak negatifnya!

Game: Pelarian atau Jerat?

Bermain game bisa jadi cara yang efektif untuk menghilangkan stres dan lelah mental. Namun, ketika batasan itu mulai kabur, kita bisa terjebak dalam dunia virtual yang membuat kita lupa akan tanggung jawab di dunia nyata. Kecanduan game sering kali membuat pelajar tidak bisa mengontrol emosinya, terutama saat berinteraksi dengan keluarga.

Emosi yang Tak Terkontrol

Kecanduan game dapat menyebabkan perubahan perilaku yang signifikan. Pelajar yang terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar sering kali menjadi mudah marah atau frustrasi ketika mereka harus berhenti bermain. Ini bisa mengakibatkan konflik dengan orang tua atau saudara. Misalnya, saat diminta untuk membantu pekerjaan rumah atau berpartisipasi dalam kegiatan keluarga, mereka mungkin merasa terganggu dan malah berkonflik.

Top-Up Game: Gaya Hidup Boros

Satu lagi hal yang patut dicatat adalah kebiasaan top-up game. Banyak pelajar merasa perlu untuk membeli item dalam game demi meningkatkan pengalaman bermain mereka. Sayangnya, kebiasaan ini bisa mencerminkan gaya hidup boros. Uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan penting sering kali dihabiskan untuk membeli skin atau item virtual lainnya.

Dampak Finansial

Kebiasaan ini tidak hanya berdampak pada keuangan pribadi, tetapi juga dapat mempengaruhi hubungan dengan orang tua. Ketika orang tua mengetahui bahwa anaknya menghabiskan uang untuk game, bisa timbul ketegangan dan perdebatan tentang pengelolaan uang. Ini bisa membuat pelajar merasa tertekan dan semakin terisolasi.

Bolos Sekolah: Mengorbankan Pendidikan

Satu lagi dampak negatif dari kecanduan game adalah seringnya pelajar bolos sekolah. Ketika permainan menjadi prioritas utama, pelajaran dan tanggung jawab akademis sering kali terabaikan. Ini tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga dapat mempengaruhi masa depan mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline