Lihat ke Halaman Asli

Butiran Salju

Penikmat senja yang hidup di Pulau Sumatera

Ada yang Salah dengan Tampang Kampungan

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Setelah saya menonton sebuah postingan video tentang aksi maling di sebuah kafe saya jadi kaget, bukan karena aksi pencuri di dalamnya yang menarik perhatian, namun yang menjadi perhatian saya adalah suara narator atau komentator di dalam video dengan lantang mengatakan “mukanya anak kampung, …… udah kampungan, belagak nyolong.

Kata-kata kampung atau kampungan kadang menjadi sebuah sinonim negatif dalam bahasa sehari-hari yang sering kita dengar di berbagaimedia seperti televisi, sepeti contoh diatas merupakan salah satu stigma negatif yang dilekatkan kepada orang kampung hanya karena wajah sang pencuri tidak keren.

Inilah resiko jadi orang kampung, bila tampang tidak keren masuk kafe akan dikira pengamen, bila ada pencuri yang ketahuan wajahnya akan dibilang “lihat tuh wajahnya aja kampungan, pantesan nyolong”.

Defenisi dari kata “kampung”menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang saya dikutip dari situs http://kamus.sabda.org adalah kelompok rumah yg merupakan bagian kota (biasanya dihuni orang berpenghasilan rendah) atau desa; dusun; atau kesatuan administrasi terkecil yg menempati wilayah tertentu, terletak di bawah kecamatan; atau terkebelakang (belum modern).

Dari defenisi itu tidak ada korelasi sama sekali antara kejahatan yang dilakukanorang dengan pengertian kampung, walaupun masyarakat kampung memiliki penghasilan yang rendah namun menjadi pencuri bukanlah pekerjaan utama orang kampung.

Kesimpulannya tidak ada yang salah dengan tampang kampungan, yang salahadalah orang yang tidak memiliki etika dan kesopanan yang seenaknya memberi stigma kepada setiap pelaku kejahatan sebagai orang kampung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline