Lihat ke Halaman Asli

Hilangkan Budaya "me too" dalam Pengembangan Perekonomian Indonesia

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

petani

[caption id="" align="aligncenter" width="555" caption="sumber gambar: http://ipssmpn8.webs.com/"][/caption]

Jika ditoleh lagi ke belakang, dan menelaah apa yang akan terjadi di depan, Indonesia memang tidak cocok untuk menguasai bidang teknologi tinggi (hi-tech). In my mind, biarkan negara lain menguasainya. Kita, hanya perlu mengerti sedikit saja dengan tujuan agar tidak dibodohi. Opsi lain (selain hi-tech) yang harus kita kembangkan adalah sisi agrobis dan hasil laut. Perhatian harus benar-benar kita curahkan untuk memajukan sektor ini. Lupakan pasar handphone, mobil atau pesawat terbang. Majukan produksi beras, cabe, jagung, bawang dan produk agrobis yang lain. Kemudian kuasai pasar dunia. Buat dunia bergantung pada kita. Yang sudah terlanjur cinta pada hi-tech & dunia permesinan, buat mereka fokus untuk mengembangkan teknologi dibidang agrobis. Buat mesin traktor sendiri, mesin penggilingan sendiri, mesin ngunduh buah sendiri, mesin pemetik daun teh sendiri, de el el, de el el.... Dulu, jawadwipa terkenal dengan produksi berasnya. Lima atau sepuluh tahun lagi, dunia harus bergantung beras pada jawa. Dulu, maluku terkenal dengan rempah-rempahnya. Lima atau sepuluh tahun lagi, dunia harus kembali bergantung rempah-rempah pada maluku. Gali semua potensi yang ada di setiap pulau. Dan semua potensi itu tidak harus sama. Andai konsep pemerintah sekarang selaras dengan pemikiranku :(

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline