Enam abad sebelum kelahiran nabi Muhammad SAW, seorang utusan Allah SWT bernama Isa AS telah mengabarkan kepada kaumnya, Bani Israil, tentang lahirnya sosok manusia terpuji dan paling banyak dipuji, namanya Ahmad (paling terpuji). Disebutkan, ketika menyampaikan kabar tentang datangnya penutup para nabi dan rasul (Muhammad SAW) ini, manusia paling terpuji di jagad semesta, nabi Isa AS berdiri di tengah-tengah kaumnya.
Begitu pula dengan nabi Musa AS yang lebih dahulu datang membawa risalah Islam. Tanda sekaligus sifat-sifat terpuji nabi Muhammad SAW termaktub dalam kitabnya, Taurat. Bahkan, jauh sebelum masa nabi Isa dan Musa AS, nabi serta rasul sebelumnya juga membenarkan, berdoa, memuji sembari bergembira akan datangnya seorang utusan pembawa risalah Islam bernama Muhammad SAW di kemudian hari.
Nabi Ibrahim AS seusai membangun Ka'bah berdoa kepada Allah SWT supaya mengutus nabi dan rasul dari keturunannya sendiri. Menurut Wahbah Zuhaili, pengutusan nabi Muhammad SAW merupakan jawaban atas doa nabi Ibrahim AS, bahkan semua permohonan nabi Ibrahim AS terdapat pada diri Rasulullah SAW. "Aku adalah hasil doa ayahku nabi Ibrahim AS, kabar gembira nabi Isa dan cahaya kenabian yang menyinari istana-istana di negeri Syam."
Para kekasih Allah SWT yang terdiri dari para nabi, rasul dan orang-orang saleh begitu memuji Rasulullah SAW padahal beliau belum lahir ke dunia. Pun demikian, tatkala Muhammad SAW lahir ke dunia pada hari Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah bertepatan dengan 29 Agustus 580 Masehi, orang-orang bergembira atas kelahirannya dan memuji keterpujian akhlaknya hingga beliau mendapatkan gelar Al-Amin.
Pujian kepada manusia paling terpuji semakin menggema setelah putra Abdullah bin Abdul Muthalib diangkat sebagai nabi sekaligus utusan Allah SWT pada usia 40 tahun yang ditandai dengan pemberian wahyu pertama surah Al-Alaq melalui perantara malaikat Jibril pada 17 Ramadhan di Gua Hira. Pujian itu datang mulai dari keluarga, sahabat, kolega, hingga orang-orang semasa dan sesudahnya baik muslim maupun non muslim.
Rupanya, tak hanya kalangan manusia saja yang memuji nabi Muhammad SAW, Allah SWT dan para malaikat serta makhluk lainnya turut serta memuji, bersalawat kepada Rasulullah SAW. "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk nabi Muhammad dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (QS Al-Ahzab: 56)
Maksudnya, Allah SWT memuji nabi Muhammad SAW di hadapan para malaikat, sementara malaikat berdoa memohonkan ampunan untuknya, dan juga kita diperintah untuk bersalawat, memuji dan berdoa atas nabi sekaligus utusan Allah SWT, Muhammad SAW. Dari sini, sudah tergambar secara jelas betapa sangat terpujinya nabi kita, Muhammad SAW, di sisi Allah SWT, malaikat, sahabat dan kita sebagai umatnya.
Beliau bersabda, siapa saja yang bersalawat kepadanya sekali, niscaya Allah SWT bersalawat kepadanya sepuluh kali, menghapus sepuluh dosanya dan mengangkat derajatnya sepuluh tingkatan. Beliau juga berjanji bahwa orang yang paling berhak mendapatkan syafaatnya kelak adalah orang yang paling banyak bersalawat kepadanya. Allahumma shalli ala Muhammad
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H