Lihat ke Halaman Asli

bustanol arifin

TERVERIFIKASI

Happy Reader | Happy Writer

Integrasi Literasi Media dan Digital dalam Kurikulum Pendidikan Nasional

Diperbarui: 7 Mei 2024   19:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Literasi Media dan Digital | Pixabay.com/AlbersHeinemann

Kampanye akan pentingnya literasi digital di lingkungan pendidikan masih terus dilakukan. Tentu, ini merupakan bentuk kesadaran dari pemerintah, pendidik dan tenaga kependidikan atas perkembangan serta kebutuhan zaman, di mana penggunaan teknologi digital saat ini merupakan sebuah keniscayaan.

Kemampuan literasi digital menjadi kebutuhan di tengah berkembangnya teknologi informasi, bukan hanya oleh pelajar tetapi semua stakeholder yang ada di lingkungan pendidikan. Semua ini karena hampir seluruh kegiatan pendidikan sudah harus menggunakan teknologi.

Konon, lembaga pendidikan yang belum atau enggan menggunakan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar dianggap ketinggalan zaman. Termasuk pula dengan pendidik atau guru, tenaga kependidikan serta pelajar yang belum melek teknologi.

Dalam arti lain, kemampuan literasi digital bagi dunia pendidikan menjadi bekal penting untuk menghadapi masa depan. Sebab, sebagaimana jamak diketahui, perkembangan zaman terus mengarah pada digitalisasi menggunakan teknologi.

Memang, beberapa ahli memberikan kritik terhadap lahirnya tekonologi informasi karena membawa dampak buruk pada tatanan kehidupan manusia. Namun, pada kesimpulannya hal ini tak dapat dijadikan argumentasi untuk menolak hadirnya teknologi informasi.

Laju teknologi dengan segala kekurangannya serta dampak buruknya tidak mampu dibendung oleh siapapun, termasuk lembaga pendidikan itu sendiri. Jalan satu-satunya adalah menerima dan menjadikannya sebagai kekuatan mengadapi masa depan itu sendiri.

Literasi Digital dalam Kurikulum Nasional

Sebenarnya, literasi digital sudah menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan nasional bernama Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta menjadi salah satu mata pelajaran wajib yang harus diajarkan.

Dalam implementasinya, mata pelajaran TIK ini awalnya masih sebatas peminatan atau bagian dari materi muatan lokal dan keterampilan, kemudian berganti nama menjadi informatika dan menjadi pelajaran wajib.

Saya termasuk orang yang pernah merasakan mata pelajaran TIK ini ketika duduk di bangku sekolah. Belajar mengenali dan mengoperasikan komputer sepekan sekali selama kurang lebih satu semester.

Waktu itu, baru mengenal komputer dengan segala perangkat-perangkatnya. Kami diajarkan bagaimana mengoperasikan, mulai dari menghidupkan, menggunakan program-program atau fitur-fitur yang ada hingga mematikan kembali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline