Lihat ke Halaman Asli

Busriadi

wartawan freelance

Berbagi Ilmu Melalui Pengimbasan di Sekolah

Diperbarui: 23 Juni 2024   16:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta pengimbasan di sekolah/dok. pri

Oleh : Busriadi (Peserta Pelatihan Literasi dan Numerasi)

Data Rapor Pendidikan hasil Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) di Provinsi Sulawesi Barat tahun 2023 diperoleh skor kemampuan Numerasi peserta didik, pada angka 32,15. Dari nilai tersebut berada pada kategori kurang.

Kriteria pelaporan hasil AKM tentang numerasi meliputi, antara lain, pertama perlu Intervensi Khusus, dengan kriteria siswa hanya memiliki pengetahuan matematika yang terbatas. Siswa menunjukkan penguasaan konsep yang parsial dan keterampilan komputasi yang terbatas. Kedua, dasar, dengan kriteria siswa memiliki keterampilan dasar matematika : Komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung, konsep dasar terkait geometri dan statistika, serta menyelesaikan masalah matematika sederhana yang rutin. 

Ketiga misalnya,  cakap, dengan kriteria siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan matematika yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam, dan keempat adalah mahir, dengan kriteria siswa mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah kompleks serta nonrutin berdasarkan konsep matematika yang dimilikinya.

Materi itu saya sampaikan ketika melakukan Pengimbasan Pelatihan Literasi dan Numerasi di SDN No. 16 Inpres Tanisi, Sabtu 22 Juni 2024. Pengimbasan yang dilakukan adalah salah satu kegiatan wajib setiap peserta pasca mengikuti kegiatan Pelatihan Literasi dan Numerasi In Service Learning 2 yang digagas Balai Guru Penggerak Provinsi Sulawesi Barat, pada tanggal 4 hingga 6 Juni 2024 di Grand Hotel Maleo Mamuju.

Rekan guru menyimak dengan seksama materi pengimbasan yang dilakukan/dok. pri

12 peserta dari kalangan guru di SDN No. 16 Inpres Tanisi antusias mengikuti kegiatan mulai dari awal hingga berakhirnya materi. Saya katakan, menurut Kemendikbud (2020) Numerasi merupakan kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk memecahkan masalah kontekstual pada kehidupan sehari-hari yang sesuai untuk individu sebagai warga yang baik.

Salah satu peserta Kasmina mengakui bahwa materi tersebut baru ia dapatkan setelah mengikuti pengimbasan yang dilakukan salah rekan kerja mereka.

Peserta melakukan ice breaking sebelum menyimak materi/dok. pri

"Alhamdulillah, materinya sangat menarik.  Saya baru paham bahwa numerasi ternyata bukan matematika. Saya berharap, pengaplikasian dari materi ini. Khususnya Numerasi dapat saya terapkan pada pembelajaran nanti di kelas," ucap Kasmina dengan penuh semangat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline