Lihat ke Halaman Asli

Persib dan Go Public

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Dua hal yang esensial dalam industri sepakbola adalah kinerja di lapangan dan kinerja manajemen keuangan. Kinerja di lapangan diukur dengan kemenangan demi kemenangan yang diraih dan gelar juara pada kompetisi yang diikuti, semakin bergengsi kompetisinya semakin tinggi ukuran kinerjanya. Sedangkan kinerja manajemen dilihat dari budget, profit, dan juga nilai saham di lantai bursa. Industri sepakbola memiliki sumber pendapatan dari tiga jenis kegiatan utamanya, yaitu:


  1. Matchday. Pendapatan yang diterima dari pertandingan yang dijalani sebuah klub, bisa berasal dari pendapatan tiket masuk dan match fee dari konfederasi (semisal bermain di liga champions, atau kejuaraan internasional lainnya) juga dari hadiah uang yang diterima ketika menjadi juara.
  2. Media. Media menyumbang sektor pendapatan sebuah klub melalui sharing boradcast siaran langsung, highlight, dan acara televisi lainnya.
  3. Commercial. Merchandise, hak komersial pemain, dan sponsorship turut menjadi penyumbang pendapatan sebuah klub sepakbola.


Ada hubungan yang positif dari kinerja di lapangan dengan kinerja manajemen keuangan. Hal ini dapat dijelaskan dengan fakta bahwa semakin banyak gelar juara yang diperoleh suatu klub akan menarik perhatian dari berbagai stakeholders industri sepakbola seperti sponsor, media, pemerintah, penonton, dan key personnel (manajer, pemain,pelatih).  Hubungan antara budget dan kinerja memang merupakan hubungan timbal balik. Dengan budget yang mencukupi sebuah klub dapat menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek untuk membangun tim yang kompetitif. Tim yang kompetitif memiliki peluang lebih besar untuk meraih gelar juara, untuk kemudian gelar juara menarik investor dan sponsor yang kemudian memberikan budget lebih banyak, dan terus demikian.

Tentu saja semakin banyak sumber dana yang bisa didapat akan meningkatkan budget klub tersebut. Pada dasarnya suatu perusahaan terjun ke lantai bursa atau go public untuk mendapatkan modal tambahan pada saat melakukan initial public offering.  Contoh yang terbaru adalah rencana klub Mancester United (MU) untuk listing di NYSE, MU menargetkan $ 100 juta Dollar  modal didapat dari IPO kali ini. Sebenarnya ada lebih banyak keuntungan disamping modal yang didapat ketika sebuah klub sepakbola memutuskan untuk menjadi perusahaan publik. Keuntungan yang didapat dari IPO sebuah klub sepakbola, sebagai berikut:


  • Memperoleh variasi sumber pendanaan bagi klub. Menerbitkan saham merupakan alternatif pendanaan yang lebih menarik bagi klub sepakbola dibandingkan meminjam dana ke bank, karena saham tidak memiliki bunga yang harus dibayar dan jangka waktu jatuh tempo.
  • Mengembangkan image sebuah klub. Kelebihan utama sebuah klub yang go public adalah keterbukaan informasi. Klub harus menyediakan informasi yang cukup mengenai keuangan dan kegiatan usaha (informasi teknis seputar sepakbola) untuk dapat diakses oleh publik, pemilik saham, dan media. Semua orang di klub (pemain, pelatih, manajemen) harus menjaga sikap dan kelakuan karena mereka sadar media memonitor setiap perbuatan mereka.  Secara langsung kredibiltas sebuah klub yang baik akan menarik bagi sponsor. Perusahaan sponsor akan selalu mencari duta yang bagus untuk menjadi representasi mereka dengan tujuan meningkatkan profit. Keberadaan sponsor dapat mengurangi beban klub dalam pembangunan infrastruktur (stadion, training camp, akademi untuk junior), perlengkapan olahraga, bisa juga mengurangi operating expense dalam menyelenggarakan suatu pertandingan.
  • Mengembangkan personnel klub. Klub yang dikelola secara professional akan menjadi magnet bagi professional lainnya. Pemain bintang dengan skill mumpuni akan memilih bermain di klub yang bisa memberinya jaminan dimana skill dihargai dengan pantas. Keuangan klub yang stabil dan terjamin juga akan membuat staf-staf memilih bekerja untuk klub professional dibanding klub lainnya.


Keuntungan lain yang bisa didapat dari menjadi perusahaan publik adalah adanya kontrol yang lebih baik dari para pemilik modal, karena bursa efek mensyaratkan internal control yang bagus sebelum sebuah perusahaan bisa melakukan listing. Tuntutan profesionalisme semakin tinggi dan good corporate governancet akan diterapkan.

Keuntungan Go Public PERSIB

Beberapa media pernah memberitakan, setidaknya Persib mengincar  $20 Juta (Rp. 180 Milyar) dari penawaran saham perdananya. Dengan jumlah dana sebesar itu apa yang bisa Persib peroleh? Yang pertama dan urgent menurut saya adalah kebutuhan akan tempat latihan. Berapa dana yang bisa dialokasikan untuk membangun sebuah training camp yang terintegrasi dengan akademi pemain muda? Uang Rp.  180 milyar tentu saja tidak akan cukup, sebagai perbandingan komplek latihan milik klub Vitesse Arnhem di Belanda yang baru diresmikan tahun 2012 menghabiskan dana € 9 juta (Rp. 103,5M). Bahkan jika menggunakan Akademi Sepakbola Barca yang sedang dibangun di Bogor sebagai patokan, menghabiskan dana Rp. 1,2 T!

Berikutnya tentu saja untuk memperkuat tim. Selain pemain, hal yang esensial adalah mengontrak pelatih. Selain pemain, pelatih ternama juga akan bisa mendongkrak nilai Persib. Beberapa pelatih dengan reputasi world class, pernah menangani klub-klub asia asal bayarannya cocok, terakhir ada Marcello lippi yang menangani Gouangzho Evergrande (klub kaya raya baru Liga Cina). Apakah kita bisa memperoleh pelatih world class tentu saja bisa! Dan sekitar $2 juta/tahun sudah bisa menarik pelatih sekelas Bruno Metsu tampaknya. Duit juga bisa membuat Persib mengontrak korps pelatih yang mumpuni dengan lengkap, untuk membantu kinerja pelatih kepala.

Membangun skuad yan berkualitas tentu saja sebuah kewajiban dan modal yang banyak bisa mengakomodir hal tersebut. Skill harus lebih diutamakan dibandingkan label pemain bintang atau pemain timnas. Satu hal yang lebih wajib adalah, pemain-pemain tersebut harus pilihan tim pelatih! Ingat, Abramovich telah melakukan banyak blunder buang-buang duit hanya untuk memenuhi hasratnya memiliki pemain bintang, yang tentu saja belum tentu cocok dengan skema pelatih (bahkan berakhir dengan kepergian pelatih juara macam Jose Mourinho).

Ada hal yang lebih menguntungkan bagi Persib dibandingkan uang modal yang diterima, yaitu kewajiban menerapkan Good Corporate Governance. Dengan pengwasan dari berbagai instansi, BAPEPAM-LK, Investor, RUPS, maka keterbukaan Persib akan semakin baik. Setiap bagian dalam manajemen akan melakukan tugasnya masing-masing. Kita mungkin tidak akan mendengar lagi berita seorang manajer yang tidak mempunyai kewenangan di bidang taktikal menentukan kebijakan starting eleven atau set piece taker. Atau seorang pelatih turut campur dalam menentukan besarnya harga tiket pertandingan dan menunjuk panpel. Semua organ dalam perusahaan punya tanggung jawab masing-masing dan ini diawasi dengan seksama oleh semua stakeholders Persib. Secara berkala manajemen wajib membuat berbagai laporan. Laporan keuangan, laporan kinerja perusahaan, dan porsinya pelatih untuk membuat laporan evaluasi kinerja pemain dan ini di publish agar dapat diakses oleh stakeholders Persib. Sebuah tim internal control dan komite audit menjadi hal wajib bagi perusahaan terbuka.

Akan lebih baik jika Persib menggunakan seorang pelatih-manajer, dengan begitu manajer dapat fokus untuk meningkatkan kinerja Persib tanpa ada intervensi dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan pribadi. Namun jika masih dipisahkan antara manajer dan pelatih, seorang manajer harus fokus untuk mengingkatkan kinerja keuangan Persib agar para pemilik saham puas dan Pelatih fokus meningkatkan kinerja Persib di lapangan agar dapat meraih gelar juara. Pada dasarnya setiap investor dan pemegang saham hanya menginginkan profit dan return dari investasinya. Sedangkan bobotoh hanya ingin melihat Persib juara!

Terakhir menyangkut sisi komersial, sebagai klub sepakbola Tbk pertama, persib akan sangat menarik bagi sponsor. Apalagi jika berhasil meraih gelar juara atau berlaga di pentas Asia. Dengan kredibiltas sebuah perusahaan terbuka, perusahaan sponsor tidak akan ragu menggelontorkan banyak duit untuk beriklan di Persib. Daya tawar untuk sharing nilai kontrak siaran pertandingan akan sangat besar. Pada akhirnya bukan tidak mungkin persib dapat benar-benar mengandalkan 3 sumber pendapatan utama industri sepakbola,: Matchday, Media, Commercial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline