Lihat ke Halaman Asli

Rofatul Atfah

Guru Tidak Tetap

Kala Siang Menyapa Pagi

Diperbarui: 30 Juli 2015   01:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Selamat pagi," Siang menyapa.

"Ah Siang, kamu terlalu cepat menjelang,"

Pagi terlihat duka enggan menatap Siang

yang terang benderang.

 

"Pagi, mengapa tiada puisi ?" Siang bertanya.

"Aku tidak berpuisi saat ini," Pagi serasa tidak berkenan.

"Mengapa ?" tanya Siang lagi.

"Karena aku lelah merangkai kata," Pagi tertunduk layu.

 

"Bisakah kau datang barang beberapa waktu lagi ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline