Lihat ke Halaman Asli

Sajak Penerimaan

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Karena dukaku terseret dukamu
Terusir sunyi dan sepi
Malam hitam setelah hujan
Tujuan tak kunjung ditemukan
Kita masih meniduri perempatan
Bahumu kujadikan sandaran

Kita terlahir sendiri-sendiri
Nasib membawamu padaku
Hatiku selebar samudera
Kita meratapi kolong-kolong
Meresapi kendaraan sombong

Orang-orang melewatkan orang lain
Padahal kesempatan terlewat tak selalu sempat
Aku menerimamu dalam tawa lambat

/Sltg./




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline