Lihat ke Halaman Asli

Awal Untuk Kebangkitan Indonesia

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1336914886325615322

[caption id="attachment_181179" align="alignleft" width="300" caption="budaya-indonesia.org"][/caption] Apakah kebanggaan berbangsa bisa dimiliki seseorang? tentu saja, dan ini sangat wajar. Mungkin karena setiap bangsa umumnya, atau selalu, memiliki kejayaan masa lalu. Seolah generasi terawal selalu memiliki kualitas yang jauh diatas penerusnya. 
dan mungkin saja. Kisah kejayaan masa lalu sendiri biasa datang dari dongeng orang tuanya orang tua, peninggalan, buku-buku, alam,  hingga imaji kemegahan yang biasa disebut ibu pertiwi. Telah sebegitu majunya zaman dan budaya hidup, kita rasanya seperti masih saja diminta merasa malu untuk tiap waktu yang telah kita habiskan. Kemunduran dan kebangkitan terjadi di seluruh bangsa dunia. termasuk bangsa indonesia, sebuah bangsa yang multi-bangsa. Bangsa yang melihat perbedaan sebagai media persatuan. Ketika, misalnya saja, sebuah bangsa Sumatera memandang Nusa Tenggara sebagai saudara sebangsa. Dengan segala perbedaan pengetahuan dan pengalaman dengan potensi saling memeperkaya. Tentunya dengan cerita tentang kejayaan yang mungkin saja berbeda. Kebangkitan adalah suatu hal yang abstrak. sebuah kata yang lebih dari sebuah gagasan ataupun sebuah kerja. Kata kebangkitan nantinya memandu manusia ataupun  bangsa pada buah-buah gagasan dan kerja. Kisah kebangkitan sebuah bangsa yang ceritanya relatif sering terdengar adalah Rennaisance.  sebuah kebangkitan yang kemudian jauh memberi dampak pada masa setelahnya. sebuah revolusi yang kemudian menghasilkan banyak revolusi setelahnya. Dan bangsa tersebut adalah: "Barat". barat memulai kebangkitannya dengan inventarisasi kebudayaan klasik: Yunani dan Romawi. Mereka membangkitkan kembali kejayaan lamanya dari kurun masa yang oleh penulisan sejarah biasa disebut dark of age. Mereka mengumpulkan kembali pecahan ilmu pengetahuan, kebudayaan, filosofi. Kemudian apa yang terkumpul dan mulai dipelajari memberii signifikansi pada masa-masa dan generasi setelahnya. Tidak sulit dipahami, kebangkitan tersebut tidak sekedar mewariskan beribu bahan untuk digali tapi juga semangat untuk dilanjutkan. Sebuah karakter yang dilekatkan pada generasi setelahnya. Dan hasilnya: kebagkitan menjadikannya sebagai bangsa yang begitu dominan dalam berbagai dimensi. Kebangkitan dapat berarti juga sebuah usaha yang boleh dibilang mengubah masa depan. Dalam persinggungannya dengan Barat, kita dapat melihat gambaran betapa pentingnya mempertahankan identitas. Perjuangan gigih tentu telah dipraktekkan para pendahulu kita. Gambaran lain diperlihatkan Jepang dalam film The Last Samurai. Terdapat kutipan yang kalau tidak salah berbunyi : "old way join the new". Teks tersebut tertulis pada sebuah pedang yang intinya adalah betapa berharganya budaya lama dan tidak tercabut dari akarnya. Inventarisasi produk dan budaya asli sewajarnya merupakan awalan praktis untuk kebangkitan budaya. Untuk penggalian dan pemanfaatan lebih lanjut: masa depan. Saat ini adalah masa-masa ketika berbagai bangsa berusaha bangkit: mengembalikan kejayaan masa lalunya. Dan salah satu bagian penting untuk langkah ini adalah partisipatif. Membangun sebuah budaya untuk kebangkitan budaya itu sendiri. Sesuatu yang akhirnya berupa sebuah gerakan bersama. Sebuah awalan untuk kita semua bersama lebih mengenali dan coba mengembangkan budaya yang diwariskan. Dan melalui inventarisasi data budaya, terdapat bahan kajian untuk penggalian yang lebih mendalam. Dan.. jika dalam penggalian itu kita gagal, biarlah generasi setelah kita yang melanjutkannya. Seperti yang disampaikan sebelumnya, gerakan kebangkitan bukan sebuah pekerjaan praktis. Kiranya, gerakan kebangkitan ini memandu IACI untuk sikap optimis yang tak berkesudahan. Yang kemudian menetapkan satu step yang terkesan ambisius tapi sungguh menjanjikan: Gerakan Sejuta Data Budaya.  IACI sendiri adalah sebuah wadah yang siapapun dapat tergabung didalamnya. Visi besarnya: "Mencintai Indonesia, Menginspirasi Dunia" IACI adalah kepanjangan Indonesian Arcipelago Cultural Initiatives. yang maksudnya sendiri adalah iniasiatif budaya kepulauan Indonesia. Untuk nusantara kita yang membentang luas dengan keragamannya yang sangat tinggi, IACI menginisiasi perpustakaan digital berbasis web. Sejak pertama kali dimulai, sudah cukup banyak data yang disumbangkan, tapi masih belum cukup banyak. IACI mengajak setiap pengguna internet Indonesia untuk bersama bersemangat mengumpulkan data budaya Indonesia, mendaftar dan menjadi kontributor konten perpustakaan tersebut. Semua data yang terunggah dapat menjadi media untuk lebih mengenal data dan atefak budaya Indonesia. Lebih jauh lagi, setiap pengguna yang telah mendaftar dapat terlibat diskusi dalam melengkapi deskripsi dan memberikan komentar yang dirasa perlu. Media ini bisa menjadi wadah untuk data yang sudah bisa menjadi referensi yang mendalam maupun data yang membutuhkan penambahan informasi disana-sini. Bagi yang membutuhkan, yang tersimpan bisa menjadi sumber penelitan, sumber inspirasi, hingga klaim kita untuk paten kepemilikan untuk data budaya milik kita sendiri. lihat juga:  bit.ly/iaci   |     bit.ly/tambahdata    |        bit.ly/databudaya       |    bitly.com/gerakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline