Lihat ke Halaman Asli

Nanang Diyanto

TERVERIFIKASI

Travelling

Anugerah Bisa Menemani Orang Tercinta Saat Terakhir

Diperbarui: 30 Juli 2021   14:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selalu kulambaikan tangan pamitan sebelum keluar, dari balik pintu. 

"Selamat pagi ibuk..., bagaimana keadaan ibuk jauh lebih baik? " Sapa saya


"Baik apanya, tambah batuk ngikil... " Jawabannya ketus, sambil buang muka.

"Kemarin lusa saya tunggu , sudah kami siapkan kamar dan tempat tidurnya, namun sampai jam 12 malam ibuk belum rawuh."


"Mugi ibuk tansah pinaringan sabar, ndang sehat." 

 
Masih acuh, seperti menahan marah. Kemarin suaminya baru saja meninggal dengan sakit yang sama di ruang isolasi.


"Sabar nggih buk... Panjenengan dianugerahi kesempatan bisa menemani Mbah Kakung di saat terakhir, karena tidak semua orang dalam masa pandemi bisa bersama orang yang dicintainya. "
Si ibuk meneteskan air mata, selesai injeksi saya keluar untuk melanjutkan injeksi di ruang lain.

Setelah selesai sebelum keluar, saya sempatkan (melambaikan  tangan) dada-dada pada orang-orang yang barusan saya sapa dari pintu.
Pas giliran di ruang si ibu, beliau tersenyum dan membalas lambaian tangan saya.

Suwun mase...
Sambil tersenyum membalas lambaian tangan saya.

Ponorogo, 24 Juli 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline