Lihat ke Halaman Asli

Nanang Diyanto

TERVERIFIKASI

Travelling

Euforia Masyarakat Mendak Menyambut Wisatawan Tubing dan Arung Jeram

Diperbarui: 26 Maret 2017   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

bikin adrenalin terpompa

Rasa lelah terbayar sudah setelah berjalan kaki hampir 1 kilo meter sambil memanggul ban dalam. Panorama alam yang indah dan udara segar membuat perjalanan tak terasa. Ban dalam bekas truk atau bus yang dipompa dan dikasih tali temali untuk pegangan harus erat dipegang karena bila lepas akan menggelinding di curamnya jalan setapak yang dilalui. Jalan yang setiap hari dipakai masyarakat mencari kayu di hutan. Dinginnya udara di lereng gunung Wilis sisi barat daya serasa tak mampu membuat keluar keringat, meski rasa pegal di tungkai sangat terasa. 

Pemandu yang sedari bawah terus bercerita sambal berjalan tentang wahana tubing tiba-tiba menyuruh rombongan untuk berhenti.

“Oke stop… kita mulai dari sini saja… “ kata pemandu. Nampak sungainya lebih datar dan tak banyak bebatuan besar, begitu pula hutan di sekitanya lebih mirip ledokan (cekungan) besar yang memanjang ke arah asal sungai.

“Assalamu’ alaikum… selamat pagi, selamat datang di wahana tubing Mendak… mongo kita cek jaket keselamatan, helm, pelindung lutut, pelindung siku apakan sudah dipasang dengan benar…..” kata pemandu.

“Kita nanti mulai dari tempat yang lebih datar ini, kita naik satu persatu, ada dua pemandu yang berada di depan dan belakang, dan di setiap pos yang kita  nanti ada pemandu yang akan selalu siap selalu bila ada sesuatunya. Sebelumnya mari kita berdoa dulu, berdoa mulai….” Kata pemandu.

start dari lokasi yang datar dan sedikit bebatuan ini

perlu nyali dan keberanian

gadis ini berani, masa anda tidak berani? kata tukang loket

terjengkang, terpelanting, bahkan terbalik... inilah letak keseruannya

Selanjutnya satu persatu peserta masuk sungai, dan duduk pada ban dalam yang dibawanya sedari bawah. Dinginnya air sungai membuat menggigil, mungkin berada pada suhu 8 derajat Celsiusan. Jernihnya air sungai bisa melihat benda-benda atau hewan yang berada dalam air meski sungainya dalam. Bokong langsung basah tatkala mulai duduk pada ban dan dinginnya terasa sampai tulang.

“Berusaha menghadap ke depan apapun yang terjadi, tetap berpegangan, dan bila terjatuh segera lepaskan ban, kami nanti segera membantu…” katanya lagi meyakinkan agar peserta tidak takut.

Pengalaman yang luar biasa mendebarkan, mungkin ini yang dibilang orang jantung terasa mau copot. Dihantam liarnya derasnya sungai terlempar kesana-kemari. Terbanting ke kanan - ke kiri. Berkali-kali terjatuh dan terjebur dalam dinginya air sungai yang dibawah 8 derajat celcius. Batu-batu sepanjang sungai selalu siap menghantam kita bila lengah, tetap berpegangan dan tetap berposisi dalam tengahnya ban. Karena lebarnya ban bisa membatasi anggota badan kita yang terluar dari hantaman batu yang berada di sepanjang sungai. Jangan kaget bila ban yang kita tumpangi tiba-tiba melewati batu sehingga pantat kita berada di atas batu tersebut, ada perasaan geli terkadang nyeri bila lewatnya berada pada arus deras. Seringkali pula kaki kita tersengkut ranting atau batu dipinggiran kali, maka dari itu paling aman memakai celana tebal (jens) dan sepatu atau alas kaki yang tahan air.

Seringkali ban yang kita tumpangi tiba-tiba berbalik arah dan berputar-putar dibawa arus, sehingga kita terpisah dari rombongan. Tak jarang pula kita terlempar keluar dan terlepas dari ban, terutama pada arus deras yang mirip tangga-tanga disungai, jangan takut petuga selalu mengawasi jalur yang kita lalui. Ada puluhan pemuda pengelola tubing mendak ini yang akan membantu bila terjadi apa-apa.

Seru dan luar biasa, meski sebelumnya sudah pernah merasakan wahana sejenis seperti di Kali Oyo, Gunung kidul, Madiun. Yang membedakan di Tubing Mendak ini suasana alam masih alami, sungainya masih bersih dan jernih sehinga berkali-kali minum air aman. Airnya yang jernih ini juga diandalkan oleh warga dan PDAM sebagai sumber mata air. Banyak pipa-pipa besar di sisi kiri sungai, namun air yang diambil jauh di atas tempat start tubing sehingga tidak menganggu.

bagi yang penakut, team penolong siap di sepanjang sungai terutama tempat yang sering peserta terjatuh

aman meski sungai berarus deras dan berbatu

pengalaman yang mengesankan, meski pantat jadi taruhan

Panjang sungai yang bisa dipakai untuk tubing sebenarnya bisa mencapai puluhan kilo meter, dan semakin ke bawah sungai semakin besar karena sungai-sungai kecil semakin menyatu. Seperti di daerah Dresi ada gabungan sungai dari arah Banaran yang besar sungainya hampir sepadan dari sungai yang berasal dari Mendak ini. Terbukti di bawah aliran daerah Mendak ini ada pengelolaan wahana tubing oleh kelompok masyarakat di daerah bawah Mendak.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline