Lihat ke Halaman Asli

Nanang Diyanto

TERVERIFIKASI

Travelling

Kampung Pisang, Cermin Buruknya Infrastruktur

Diperbarui: 9 Juli 2016   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baliho-baliho berubah fungsi menjadi pelampiasan kerusakan infrastruktur di desa Suren

Balihonya nyentrik dan gokil habis. Baliho yang biasanya berisi pesan layanan masyarakat tentang pelestarian hutan, pesan dari atas ke bawah (pemerintah kepada rakyat) diganti dari bawah ke atas (dari rakyat kepada pemerintah).

"Selamat datang di kampung pisang"

"Sory perjalanan Anda terganggu"

"Kami muak, kecewa, omong kosong, geregetan"

Pesan yang ditulis dengan warna merah. Warna yang biasa dipakai untuk tulisan warning.

Ada apa??

Penasaran, ingin melihat apa yang terjadi. Perjalanan saya lanjutkan, begitu pula rombongan mobil plat B  yang berada di depan saya.

Ini adalah jalan kabupaten, jalan yang menghubungkan antara kecamatan Mlarak dan Pulung. Jalan yang posisinya tak jauh dari pondok pesantren Gontor, tepatnya di sebelah timur. Jalan strategis, jalan pintas menuju ke Pulung atau Sooko dari arah Trenggalek ataupun Pacitan.

Kampung pisang? Aneh karena di daerah ini dulu hanya ketela yang bisa tumbuh, karena daerah kering di pinggiran hutan (perkebunan) kayu putih. 

Kira-kira setengah kilo meter baru saya dapatkan jawaban. Ketika rombongan mobil di depan saya mulai oleng ke kanan dan ke kiri. Beberapa diantaranya memperlambat laju kendaraannya, bahkan berhenti untuk foto-foto.

Pohon-pohon pusang di jalanan beraspal

Ternyata yang membuat rombongan mobil di depan saya menahan laju kendaraan adalah banyaknya pohon pisang di jalan aspal yang berlobang. Pohon-pohon pisang tersebut sengaja di tanam pada lobang jalan aspal. Mungkin semacam rambu-rambu agar para pemakai jalan terjebak dalam lobang. Pohon-pohon pisang tersebut nampak tumbuh, bahkan ada yang siap berbuah. Hampir 3 kiloan meter pohon-pohon pisang tersebut menghiasi jalan. Mungkin inilah yang dimaksudkan oleh pesan pada baliho di awal. Jalan yang ditanami pohon pisang ini secara administratif ikut desa Suren kecamatan Mlarak, berbatasan dengan desa Karangpatihan kecamatan Pulung.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline