Ponorogo, 22 Juli 2015
Salam Naga, entah siapa dan kapan memulai menggunakan istilah tersebut. Ini merupakan tradisi kantor-kantor yang mempunyai karyawan banyak, dan dilakukan pada hari pertama masuk kerja setelah liburan lebaran. Biasanya sesama karyawan saling bersalaman berjajar dan saling menyambung mirip naga, untuk tempat yang sempit bisa meliuk-liuk seperti lilitan ular naga, namun untuk tempat yang luas bisa memanjang mirip naga atau bahkan rangkaian gerbong kereta api. Biasnya dilakukan di tempat lapang atau halaman luar yang luas.
Seperti halnya tadi pagi di tempat saya bekerja adalah hari pertama masuk kerja untuk intansi pemerintah, terutama jajaran struktural dan namun untuk karyawan fungsional tetap bekerja meski lebaran (shiff).
Sebelum dilakukan tradisi salam naga ini terlebih dulu dilakukan apel pagi, dalam sambutan apel direktur atas nama pribadi dan keluarga menyapaikan permohonan maaf baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, baik tentang semua keputusan dan kebijakan yang telah diambil, berkenan dan tidak berkenan terhadap karyawan yang semua dilakukan berdasarkan sistem yang ada dan landasan yang telah dilakukan. Dan harapan direktur sebagai pimpinan untuk kebaikan ke depan semoga ramadhan dan Idul Fitri bisa membentuk individu-individu yang berkualitas berdedikasi tinggi seperti ketika menjalani ibadah Ramadhan.
Setelah apel pagi dilanjutkan salam-salaman dimulai dari direktur, wakil direktur, jajaran kepala bidang, kepala seksi, dan dilanjutkan semua karyawan.
Banyaknya pegawai RSUD dr Harjono Ponorogo yang melebihi 500 membuat antrian serta rangkain salam-salaman mencapai ratusan meter. Untung halaman depan luas sehingga bisa menampungnya.
Keceriaan, senyum sapa, dan keakraban serta kekeluargaan begitu nampak. Mereka saling meminta maaf dan memaafkan, saling mendoakan, saling bercanda gurau setelah libur lebaran. Dimulai dari direktur dan jajaran management, diikuti sampai semua pegawai, satpam, petugas kebersihan, mahasiswa praktek, mahasiswa magang sampai tenaga honorer. Mereka larut dalam suasana gembira penuh haru, seakan telah melupakan segala perdebatan, perselisihan, perbedaan pendapat ketika bekerja sebelum hari raya. Hilang semua dendam, permusuhan, dan perselisihan larut dalam suasana Idul Fitri.
Setelah selesai bersalam-salaman para karyawan segera membubarkan diri dan memasuki ruangan masing-masing, karena di sana teman-teman mereka yang jaga malam serta para pasien sudah menunggu. Dan untuk karyawan non medis tumpukan tugas sudah menunggu, dan pelayanan sudah harus berjalan sebagaimana mestinya.
"Selamat lebaran, mohon maaf lahir batin"
*) salam lebaran