[FISUM] Kampretos Digerebek Polisi
Oleh ; Nanang Diyanto DS
Nomer Dada 11
[caption id="attachment_188465" align="alignnone" width="576" caption="Putri Poetry dock"][/caption]
Jam di dashboard mobil menunjukan 21:02, sudah terlalu malam bagi kami untuk makan malam, perjalan dari Surabaya ke arah Nganjuk yang seharusnya 3 jam molor sampai 6 jam karena di dera macet.
Lihat kanan-lihat kiri mencari warung atau rumah makan, karena perut kami tak bisa dikompromi, namun kegelisahan tak bisa kami hindari karena uang patungan tinggal 100-an ribu, karena BBM yang tak terantisifasi karena macet tadi. Makanya mobil saya arahkan pada rumah makan yang sekirannya cukup 100-an ribu buat 5 orang.
Perak Jombang, syurganya makanan "Pecel Lele", berderet rumah makan namun saya mencari yang sepi dengan harapan cepat dilayani dan nggak terlalu lama antri.
Kami duduk hampir 15-an menit namun belum satupun pelayan atau pemilik rumah makan yang keluar, lalu saya masuk lebih dalam ke arah dapur, dan di dekat dapur itu saya berkata, "Hallo ...... mbak .... bu .... permisi ................."
Berkali-kali saya berteriak begitu namun belum juga ada tanda-tanda ada orang.
Namun sejenak kemudian keluar perempuan dengan gugupnya, "Ya mas ..... sebentar, mau pecel lele berapa porsi?" tanya perempuan setengah baya itu sambil merapikan jaketnya yang belum sempat resletingnya di rapatkan, bra berwarna biru-nya begitu terlihat, rupanya dia tergesa-gesa keluar kamar. Dan meraih jaket begitu saja untuk menutupi badanya yang sexy, dan bisa dibilang jaketnya kebesaran terlihat kedodoran.
Wanita setengah baya ini lumayan cantik meski lipstiknya berlepotan dan rambutnya acak-acakan, wakakakaka pikiran saya jadi kemana-mana.