Dagelan di Senayan mulai bikin ulah lagi, tak pernah malu pada rakyat yang menggajinya, pada rakyat yang memilihnya.
Perseteruan dengan KPK semakin menambah daftar panjang kasak-kusuk kalau ada kebusukan di Senayan sana, rakyat kalau terus disuguhi bau busuk pasti akan menggeliyat, dan akan menyingkirkan bau tersebut dengan caranya sendiri karena lembaga hukumpun juga sama-sama dagelannya.
Ketua KPK diusulkan Presiden dan atas persetujuan DPR, kasak-kusuk dimulai dari deal-deal Presiden dengan calon Ketua KPK, calon-calon ini [lebih dari 1 tentunya] selanjutnya akan melakukan deal-deal dengan DPR, kesepakatan dalam deal-deal itulah yang akan berujung pada keadaan seperti kali ini dimana DPR merasa dikhianati oleh KPK, dan KPK sendiri sering tebang pilih dalam menangani berbagai kasus, 'hangat-hangat tahi ayam'.
Mana yang hangat dan menguntungkan yang dikerjakan, itupun dilakukan pada kasus-kasus Partai gurem, dimana Partai penguasa tak bakalan kena sentuhan karena ibarat melepas senjata bisa kembali mengenai dirinya kembali.
Kalau saja KPK bahkan SBY berniat memberantas Korupsi; "Mulailah Dari Demokrat", yakinlah kalau Demokrat diobok-obokakan ganti membalas mengobok-obok Partai lainya, karena seperti yang dulu-dulu Demokrat gampang terbakar seperti halnya kasus yang masih hangat 'Nazarudin'
Ilmu petani dalam memberantas 'tikus' sawah'; bakar 2-3 tikus masukkan sarangnya, tikus tersebut akan membakar tikus lainya, dan akan saling membakar sarang-sarang tikus lainya.
Banggar- KPK ; Tidak punya niatan Berantas Korupsi, sama-sama tidak bisa dipercaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H