Lihat ke Halaman Asli

Nanang Diyanto

TERVERIFIKASI

Travelling

Gotong Royong

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Satu.... dua.... tiga............houps berhenti.." teriak dirigen sambil tangannya menunjuk-nunjuk supaya kendaraan yang akan lewat berhenti sejenak.

Gelak tawa, karena karus saling ijak kaki dan sandal, yang bahkan membuat beberapa alas kaki berserakan pada jalan yang dilewati rombongan itu.

"Satu.... dua.... tiga............houps berhenti.." teriakan dirigen setelah rombongan mengambil nafas. begitu seterusnya sampai Rumah yang digotongnya sampai tujuan yang direncanakan.

Tak ada komando awalnya, tiba-tiba sekelompok orang berkumpul bergotong royong mengangkat rumah milik salah seorang warga.

Bukan bayaran, bukan pujian, namun saling keterikatan membuat kehidupan mereka saling membutuhkan.

Meski semakin menipis bahkan hilang gotong royong adalah warisan budaya Asli Indonesia, tak ada hukum yang mengaturnya, ada begitu saja.

Gotong royong dilakukan bersama-sama  itu norma, bagi yang nggak mau mengikuti akan terkucilkan itulah hukumnya.

Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan bersifat suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancar, mudah dan ringan.

Mungkin pula berasal dari kata Gotong yang berarti mengangkat bersama; lebih dari 1 orang, Royong berarti membopong, menggendong, mengangkat sambil ditarik.

Gambar diatas mungkin asal mula kalimat 'Gotong Royong'

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline