Lihat ke Halaman Asli

Nanang Diyanto

TERVERIFIKASI

Travelling

Belum Lebaran kalau Belum ke Pasar Malem

Diperbarui: 18 Juni 2015   04:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="" align="aligncenter" width="630" caption="Biang lala"][/caption] "Durung bodho yen durung menyang pasar malem"

Orang Ponorogo sering mengatakan itu,  Pasar malam yang diadakan di alun alun saban menjelang Lebaran, antara malam 17 Ramadhan sampai 15 Syawal menjadi daya tarik tersendiri dan sudah menjadi icont bagi kabupaten Ponorogo. Dan entah kapan awal mula pasar malam di alun alun Ponorogo, namun menurut kakek saya dulu awalnya setiap ramadhan menjelang berbuka selalu mendetumkan meriam di alun-alun, tepatnya  di  depan masjid Agung. Dan meriam inilah yang menjadi daya tarik orang orang berdatangan ingin menyaksikan meriam disulut, karena banyaknya pengunjung ditiap meriam disulut lambat laun menjadi ramai sampai sekarang ini.

[caption id="" align="aligncenter" width="630" caption="Penjual kerak telor, makanan asli Betawi"][/caption]

Alun-alun penuh dengan stan-stan yang dibikin kapling-kapling, yang tiap kapling punya harga sewa tersendiri, menurut luas dan tidaknya stan, dan hal ini menjadi pemasukan buat kas daerah, belum lagi dari pajak harian dan pajak kebersihan.

Berbagai jenis makanan khas dari  berbagai daerah di nusantara, mulai kerak telor Betawi, serabi Solo, rujak petis Surabaya, dawet Jabung Ponorogo, pecel Ponorogo, Gulai kambing, tonseng, dawet Banjarnegara, jenang dodol, soto Lamongan tersedia di pasar malam ini.

[caption id="" align="aligncenter" width="630" caption="Aneka mainan anak-anak"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="630" caption="perahu tuk tuk buatan Purwokerto"][/caption]

Berbagai macam mainan anak-anak, mulai dari yang tradisional sampai yang modern, mulai dari perahu tuk tuk buatan Purwokerto, celengan dan kendi tanah liat buatan Pati, pot bunga buatan Jogja, aneka anyaman dari Bojonegoro, pernik kesenian dari Tulungagung, pernik miniatur reyog dan perkakas reyag dari Ponorogo, sampai mainan impor dari luar negeri mudah didapatkan di alun-alun ini dengan harga yang terjangkau.

[caption id="" align="aligncenter" width="630" caption="Aneka seni kerajian ; lukisan dan kaligrafi"][/caption]

Di pasar malem ini juga menjadi pasarnya  hasil seni kerajinan dan lukis dari berbagai daerah, ada yang dari Surabaya, Semarang, Jogja, Delangu, Banyuwangi, bahkan ada yang dari Banjarmasin. Untuk lukisan atau kaligrafi yang berharga diatas 1 juta bisa diangsur 5 kali.

[caption id="" align="aligncenter" width="630" caption="Wahana mainan anak, papan seluncuran"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="630" caption="Biang lala, kincir angin"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="630" caption="Permainan ketangkasan"][/caption] Buat ibu ibu dimanjakan dengan aneka perlengkapan alat dapur, mulai yang buat lokal sampai buatan luar negeri, siapa yang pandai menawar dia yang mendapatkan harga murah. Aneka panci stenlis, keramik, sampai berbahan plastik tersedia juga, tergantung selera dan dijamin harga dibawah pasaran. [caption id="" align="aligncenter" width="630" caption="Aneka alat dapur, syurga belanja kaum ibu"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="630" caption="Aneka busana"][/caption]

Bagi penyuka busana, tersedia kaos buatan Bandung, Solo, Tulungagung, bahkan kiriman dari Jakarta, para penjual banyak dari luar daerah, semakin terbaru modelnya semakin banyak pengunjungnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline