Lihat ke Halaman Asli

Nanang Diyanto

TERVERIFIKASI

Travelling

Bernostalgia di Kota Lama, Ponorogo

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14239850691420865745

[caption id="attachment_351239" align="aligncenter" width="486" caption="Prapatan Pasar Pon"][/caption]

Ponorogo, 15/02/2015

Dalam sejarah berdirinya Ponorogo pernah mengalami perpindahan pusat pemerintahan, sebelum di tempat sekarang ini pusat pemerintahan berada di sekitaran Pasar Pon, orang lebih suka menyebut Kota Lama.

"Prapatan Pasar Pon" ini menjadi pusat kegiatan masyarakat, pasar ini berdiri sejak jaman Ponorogo berdiri sehingga sekarang, namun besar dan luasnya kalah dengan pasar Songgolangit yang menjadi pasar induk Ponorogo sekarang ini, prapatan (perempatan) ini menjadi batas 3 kecamatan yakni; Babadan, Siman dan Jenangan, dan menjadi batas 4 kelurahan yakni; Kadipaten, Singosaren, Mangunsuman, dan Patihan Wetan.

Beberapa bangunan serta peninggalan bersejarah masih bisa kita nikmati dan kita pelajari dan dirawat sehingga sekarang, berikut liputannya;

[caption id="attachment_351236" align="aligncenter" width="518" caption="Komplek makam Sunan Katong dan bangsawan muslim di Setono, Ada 3 gapura dan ada 3 pintu masuk"]

1423982737940320368

[/caption]

Makam Setono, komplek makam para bangsawan sekaligus para penyebar agama Islam berada ditimur perempatan belok ke kiri tepatnya di jalan Raden Katong kelurahan Setono Kecamatan Jenagan. Ini menjadi salah satu tujuan wisata religi, di makam ini disemayamkan antara lain Sunan Katong (Raden Katong), beliau putra prabu Brawijaya yang merupakan utusan Raden Patah dari Demak untuk menyebarkan agama Islam sekaligus meredakan pemberontakan di Suru Kubeng (oleh daerah Jetis Ponorogo) yang dipimpin oleh Ki Ageng Kutu.

Disemayamkan juga, Ki Ageng Mirah (dari Demak), patih Seloaji, dan para istri Sunan Katong berikut keturunan serta pengikutnya.

Makam ini buka pada Kamis malam Jumat, dan bila ada peziarah diluar waktu tersebut bisa menghubungi juru kunci yang berada tidak jauh dari komplek makam.

Dalam jalan menuju makam ada 3 gapura (regol) seperti gambar diatas, dan ada 3 pintu menuju bangunan utama. Dan di komplek makam tersebut ada masjid dan madrasah yang menjadi kegiatan keagamaan sampai sekarang.

[caption id="attachment_351434" align="aligncenter" width="512" caption="Masjid Kauman Kota Lama, bertahun 1560 M dan dipugar tahun 1965 sesuai prasasti yang berada di halaman"]

1424088196741275247

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline