Lihat ke Halaman Asli

"Essayku Kacauku"

Diperbarui: 23 Maret 2019   02:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Malam yang sunyi dengan angin yang bersepoi-sepoi sambil menikmati dingin pada malam hari di sela-sela waktu yang kosong, bersama sahabat-sahabati komis makhdum ibrahim Tuban.


Sambil menunggu antrian untuk revisi presentasi essay dengan beberapa sahabat/i yang kena revisi karena mungkin tidak memenuhi syarat yang telah di tentukan oleh pihak tim panitia.


Atau mungkin karena aku dan sahabat/i yang lain kurang jelih di saat mempresentasikan atau bagaimana? Saya rasa aku sudah jelih dan teliti disaat mengutarakannya.


Ah masak iya? Aku intermezu relatif yang menganggap benar menurut saya belum tentu benar bagi orang lain oh tidak. ada apa sebenarnya dari aku atau darinya?.


Sudalah mongkin ini pelatihan mental buat saya tapi jika ini adalah kong-kalikong didalamnya apalah daya diri ini mau bisa apa? tapi jiwaku humanis kritis aku harus melawan siapapun itu jika ada ketidak sesuaian dalam jiwa ini.

Oh malam aku tidak tau apa outputnya dari ini tapi aku yakin semuanya pasti ada manfaatnya jika tidak ah tidak mungkin karena sesuatu yang di kehendaki pasti ada manfaatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline