Lihat ke Halaman Asli

riza bahtiar

Penulis lepas

Tengkorak

Diperbarui: 17 Juli 2024   18:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Jumat sore itu, kami tiba di Komam. Sabtunya akan ada selamatan oleh Julak Eko. Ahadnya dia akan mengawinkan putranya. Sore itu ada banyak obrolan. Tentu ada soal Israel versus Palestina. Malamnya juga banyak obrolan. Salah satu yang menarik adalah tentang tengkorak. 

Di seberang rumah mama, tempat kami menginap, ada gunung batu. Gunung Loaan namanya. Gunung ini punya gua yang dulu pernah jadi tempat wisata. 

Gunung ini dikerubuti belukar, glagah, dan tumbuhan liar, hingga pohonan kayu keras nan diameternya tak terlalu besar. Batu-batu putihnya hampir tak terlihat tertutupi hijaunya tanaman-tanaman alami tanpa kompromi. Di gunung ini ada kubur konon orang Dayak Paser. Beberapa orang sini pernah menemukan lokasinya nan ditandai beberapa buah tengkorak manusia. Entah iseng atau tertarik, tengkorak-tengkorak itu mereka bawa turun dan diletak di Goa. Mendengar ada tengkorak 'antik' dipajang di Goa, petugas kecamatan bergegas datang dan mengabadikannya lewat foto. Entah kutukan atau nasib sial, begitu pulang ke rumahnya, petugas itu mati. Mendengar orang kecamatan mati setelah bersua tengkorak, beberapa orang yang tadi membawanya kaget hampir mati. Tunggang-langgang mereka mengembalikan tengkorak-tengkorak itu ke tempat asalnya di gunung. 

Ka Sari, empunya cerita ini, bilang bahwa di gunung begitulah leluhur kita dulu berkubur sebelum kini ditanam ke tanah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline