Lihat ke Halaman Asli

Duka TNI di Tanah Papua

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Sedih dan prihatin, itulah kata yang paling pas atas musibah yang kembali menimpa prajurit TNI yang bertugas di Papua dan gugur dalam tugas. Di mana aksi pembunuhan terhadap anggota TNI, di Papua, kembali terjadi. Anggota Kompi Senapan B Yonif 751 Raider Pratu Abraham Rumandas ditembak mati oleh sekelompok sipil bersenjata, di Pasar Ilaga Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak Jaya.

Selain itu, senjata milik korban berjenis SS1 dirampas oleh pelaku. Jenazah korban telah dievakuasi ke Markas Besar (Mabes) Yonif 751 Raider, di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Sadis dan sangat prihatin !!

Aksi pembunuhan dilakukan saat korban melakukan pengamanan pelantikan Kepala Distrik Ilaga. Namun begitu, situasi di lokasi kejadian telah kondusif, dan aparat TNI yang dibantu oleh kepolisian, masih mengejar pelaku penembakan.

Sebelumnya, korban dan dua rekannya bernama Pratu Zulkarnain, dan Pratu Akbar, selaku Tim Garuda 4 Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) Yonif 751 Raider yang bertugas mengamankan pelantikan Kepala Distrik Ilaga.

Secara tiba-tiba, tiga orang mendatangi Pratu Abraham yang berdiri di samping mobil dengan membawa dua pucuk laras panjang jenis M16 langsung menembaki korban dan mengenai kepala, serta lengan kanannya. Setelah korban jatuh tersungkur ke tanah, pelaku langsung mengambil senjata milik korban jenis SS1, dan membawanya kabur.

Korban yang sudah tidak sadarkan diri, lalu dibawa ke Puskesmas Ilaga, dan dievakuasi ke Sentani dengan menggunakan pesawat Pegasus PK-ICC. Kemudian, korban dibawa ke Mabes Yonif 751 Raider Sentani, guna disemayamkan.

Rencananya, besok jenazah korban akan diterbangkan ke rumah duka, di Manokwari, dengan menggunakan pesawat Sriwijaya. Sebelum tewas, Abraham mempunyai pangkat Prada. Sebagai penghargaan, negara menaikkan pangkat Abraham jadi Pratu. Ini adalah kejadian yang terus berulang. Tapi mengapa para aktivis HAM, yang selalu meneriakan pelanggaran HAM seolah bungkam dan menutup mata saat anggota TNI menjadi korban ?? Bukankah mereka bertugas untuk bangsa dan Negara ?? Lalu bagaimana nasib keluarga mereka setelah ini ?? Kenapa mereka para pelaku bersenjata sulit sekali di tangkap?? Saya berharap semua in ibis adi selesaikan berbagai pihak agar tidak menimbulkan korban yang lebih banyak lagi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline